Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan tumor kerap dikaitkan dengan kanker, terutama tumor ganas. Sementara tumor jinak dinilai tak terlalu berbahaya dan tak selalu terkait kanker. Pemeriksaan ke dokter akan memberi jawaban apakah tumor tersebut adalah gejala kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mengidentifikasi keberadaan tumor adalah langkah awal untuk memastikan apakah itu kanker," kata Dr. Ryan Osborne, spesialis bedah onkologi dan direktur Institut Kepala dan Leher Osborne di Los Angeles, kepada USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tumor ganas adalah tumor yang bersifat kanker dan bisa tumbuh tak terkontrol dan menyebar ke bagian tubuh lain," jelas Dr. Andrea Cercek, pakar onkologi gastrointestinal dan salah satu direktur Pusat Kanker Usus dan Pencernaan di Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering.
Dengan kata lain, bila dokter menyebut Anda memiliki tumor ganas maka berarti mereka juga mengindikasikan adanya kanker. Setelah ditemukan, tumor ganas perlu segera dibuang agar tak menyebar ke bagian tubuh lain. Perawatan bisa termasuk operasi, terapi obat-obatan, atau terapi radiasi, papar Dr. Julie Gralow, kepala staf medis di American Society of Clinical Oncology.
Namun sebelum menentukan perawatan, mungkin saja dokter akan menyebut tumor itu praganas, yang artinya belum terdapat sel-sel kanker tapi keberadaan tumor tetap harus dimonitor.
Apa beda dengan tumor jinak?
Sebaliknya, tumor jinak tak terkait kanker dan biasanya tak berbahaya. Tumor jinak juga tak menyebar ke bagian tubuh lain dan teksturnya pun lebih lunak. Tapi bukan berarti tumor jinak tak bisa membesar. Justru kalau tidak diobati tumor bisa membesar hingga beberapa kilogram meski perkembangannya tak secepat tumor ganas.
Bagaimana mengetahui tumor itu ganas atau jinak? Tumor ganas biasanya bisa diketahui lewat biopsi atau pengambilan sampel jaringan tubuh dan kemudian diteliti dengan mikroskop oleh ahli patologi, jelas Gralow. Metode lain bisa lewat pencitraan sinar X atau CT scan.