Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inggris adalah salah satu negara di dunia yang memberlakukan sistem lockdown (pembatasan area) selama wabah virus corona. Tepatnya sejak 23 Maret 2020 sampai tiga minggu ke depan, setiap orang pun tidak bisa keluar dan masuk Inggris secara bebas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah setempat pun secara tegas meminta masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan menekan aktivitas di luar ruangan. Meski demikian, berbelanja kebutuhan seperti ke supermarket pun tetap diperbolehkan. Namun tetap ada beberapa peraturan saat berbelanja di pusat perbelanjaan itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu Warga Negara Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Inggris, Ridwan Aji Budi Prasetyo pun menceritakan bahwa physical distancing (pembatasan fisik) menjadi perhatian pertama masyarakat di negeri Ratu Elizabeth II itu. Saat akan masuk ke supermarket, pengunjung harus mengantri di luar dengan jarak masing-masing dua meter. “Ada plester di lantai untuk menandai tempat kita berdiri,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 2 April 2020.
Pria yang akrab disapa Aji itu juga mengatakan bahwa jumlah pelanggan yang bisa masuk ke area supermarket dibatasi sebanyak 20 orang saja. “Ukuran supermarketnya sedang, tidak yang terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Mekanismenya saat lima orang pertama keluar, baru dimasukkan lima orang lain yang menunggu di luar dan seterusnya,” katanya.
Saat akan membayar, ada dua tipe kasir yang bisa digunakan. Ini adalah self check out (kasir mandiri) dan kasir dengan pegawai. Bagi mereka yang melakukan pembayaran mandiri, ada jarak dengan orang lain berdasarkan mesin yang beroperasi. “Jadi satu mesin mati, satunya hidup untuk membatasi pengunjung. Kalau membayar di kasir, ada plester jarak dua meter juga seperti mengantri masuk,” katanya.
Selain physical distancing, pembelian barang juga dibatasi. Khususnya produk makanan dan peralatan kebersihan pun dijatah per pengunjung. Contohnya untuk telur, pria berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa setiap orang hanya diperbolehkan beli satu pak. “Pasta hanya boleh dua bungkus, tisu toilet dan kitchen towel itu juga dibatasi juga dua pak. Kalau sabun dan hand sanitizer masing-masing satu,” katanya.
Physical distancing sama dengan pembatasan fisik. Artinya, setiap orang tetap diperbolehkan untuk bersosialisasi namun memperhatikan aktivitas fisik dengan orang lain. Misalnya, mereka tidak boleh berjabat tangan tapi tetap terkoneksi dengan komunikasi bersama orang lain. Physical distancing menjadi salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk memperlambat hingga mengurangi penyebaran virus corona.