Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DENGAN wajah terbenam di bawah topi cepiaunya, Mulyono mondar-mandir di bangsal Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, Surabaya. Sesekali pria 41 tahun itu menghindar jika seseorang berusaha mengajaknya bicara. ”Jangan tanyai saya dulu,” katanya. ”Saya masih gemetar membayangkan yang akan terjadi pada istri saya.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo