Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Waspadalah, Kelainan Bercinta dengan Robot Kian Mewabah

Psikolog Helen Driscoll memprediksi dalam waktu dekat akan muncul kecenderungan manusia menjadikanrobot sebagai mitra seksual.

6 Agustus 2015 | 06.55 WIB

sxc
Perbesar
sxc

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut seorang psikolog seks, Helen Driscoll, karena manusia lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya - termasuk game online dan media sosial - hubungan yang intim dengan android tampaknya dapat meningkatkan kesehatan mental manusia.

Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, 4 Agustus, dikatakan bahwa hubungan fisik manusia akan menjadi sebegitu primitif dalam waktu dekat ketika manusia menjadikan mesin atau robot sebagai mitra seksual.

"Kini, manekin seks dapat dipesan secara online dan kemajuan pesat dalam teknologi telah memungkinkan mereka (mesin) untuk tampak seperti hidup," kata Driscoll dalam sebuah posting blog untuk Huffington Post dilansir dari laman Daily Mail.

Menurutnya, Robophilia - kata yang menjelaskan tentang daya tarik seksual pada robot - tampaknya seperti konsep asing bagi kita sekarang, tapi bisa menjadi norma dan kebiasaan sebagaimana sikap dan nafsu manusia dalam mengejar dan mendewakan teknologi.

"Sebagaimana realitas virtual menjadi lebih nyata dan mendalam dan mampu meniru dan bahkan meningkatkan pengalaman seks dengan pasangan manusia, dapat dibayangkan bahwa beberapa (orang) akan memilih ini (mesin) dalam preferensi untuk berhubungan seks daripada dengan manusia yang sempurna," ujar Driscoll.

Driscoll menunjuk orang-orang yang telah kehilangan pasangannya atau yang hidup sendiri sebagai orang yang mungkin mendapat manfaat psikologis dari hubungan seksual virtual. "Memiliki mitra virtual pasti lebih baik daripada tidak ada mitra sama sekali," ujarnya lagi dikutip dari Daily Mail.

Driscoll menekankan bagaimana kurangnya kontak antara sesama manusia saat ini sangatlah berbahaya, karena manusia adalah makhluk sosial, dan isolasi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.

Studi terbaru menunjukkan bahwa orang-orang muda Jepang sudah menghindari hubungan seks, dengan setengah dari orang dewasa Jepang mengatakan mereka tidak lagi berhubungan seks.

Dan pada awal Agustus, aplikasi untuk pacaran di China pacar yang disebut Xiaoice dilaporkan telah mengumpulkan ribuan orang patah hati.

"Ketika akhirnya ada robot cerdas yang berbeda dari manusia - terlepas dari kekurangnya, ketidaksempurnaan - tidak hanya kita akan cenderung lebih memilih mereka, tetapi secara psikologis kita juga tidak akan menderita jika kita tidak mampu menjelaskan perbedaannya," ujar Driscoll sebagai kesimpulan.

DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus