Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Kerala di India selatan menutup sejumlah sekolah, kantor, dan transportasi umum pada Rabu, 13 September 2023. Hal itu dilakukan dalam upaya menghentikan penyebaran virus Nipah yang langka, mematikan, dan telah menewaskan dua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Reuters, dua orang dewasa dan seorang anak masih terinfeksi di rumah sakit dan lebih dari 700 orang sedang menjalani tes virus tersebut, yang menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu virus Nipah?
Dikutip dari Center Disease Control and Prevention, virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis atau virus yang dapat menyebar antara hewan dan manusia. Virus Nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya. Virus Nipah juga diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia. Wabah ini terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit virus Nipah pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura. Dari wabah tersebut, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian.
Gejala virus Nipah
Infeksi virus Nipah (NiV) dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, termasuk pembengkakan otak (ensefalitis) dan berpotensi kematian. Gejala biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus.
Penyakit ini awalnya muncul sebagai demam dan sakit kepala selama 3-14 hari dan sering kali disertai tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Fase pembengkakan otak (ensefalitis) mungkin terjadi dengan gejala yang meliputi kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam. Gejala awalnya mungkin mencakup satu atau beberapa hal berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernafas
- Muntah
Gejala yang parah mungkin terjadi, seperti:
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
Pilihan Editor: Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah