Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 ribu orang telah mendaftar untuk ambil bagian dalam uji pelayaran Royal Caribbean hanya beberapa hari setelah perusahaan kapal pesiar itu mengumumkan tengah mencari relawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan pelayaran itu berencana untuk menjalankan simulasi pelayaran percobaan sebagai bagian dari persyaratan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mengawali dimulainya kembali pelayaran secara bertahap. Pencarian relawan yang dilakukan Royal Caribbean bersama grup Facebook Volunteers of the Seas itu ternyata mendapat antusiasme yang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dan begitu saja ... 100 ribu orang telah mengajukan diri. Kami tidak sabar untuk memulai fase berikutnya dengan Anda semua! " Michael Bayley, presiden dan CEO Royal Caribbean, menulis di Facebook seperti dilansir Travel and Leisure.
Pelayaran simulasi ini mungkin terlihat seperti pelayaran biasa, termasuk menguji tamasya pantai di pulau-pulau pribadi, namun pelayaran ini mencakup latihan karantina Covid-19 serta latihan pengumpulan standar, Cruise Critic melaporkan. Relawan harus berusia minimal 18 tahun dan menunjukkan sertifikat medis.
Ketika pelayaran laut kembali diizinkan di Amerika Serikat kelak, maka akan ada serangkaian protokol kesehatan ketat yang harus dipenuhi. Termasuk mewajibkan semua penumpang diuji sebelum berlayar.
Namun belum jelas kapan uji coba kapal pesiar ini akan berlangsung dan Asosiasi Internasional Jalur Kapal Pesiar (CLIA), yang mewakili jalur pelayaran utama, termasuk Royal Caribbean, telah memperpanjang penundaan operasi kapal pesiar di AS hingga 31 Desember. Beberapa kapal juga membatalkan rencana perjalanan mereka sendiri untuk tahun ini dan beberapa memilih memperpanjang penangguhan hingga 2021.
Salah satunya SeaDream Yacht Club yang memang mencoba berlayar ke Karibia awal bulan ini, tetapi terhalang oleh wabah Covid-19 di tengah pelayaran. Kapal itu terpaksa kembali ke Barbados dengan tujuh tamu dan dua awak dinyatakan positif. Penumpang yang dinyatakan negatif diizinkan terbang pulang dan perusahaan tersebut telah membatalkan pelayarannya selama sisa tahun 2020.
"Beberapa tes PCR negatif diperlukan sebelum para tamu naik, tetapi ini tidak cukup untuk mencegah Covid-19," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa. “SeaDream berhasil mengoperasikan lebih dari 20 pelayaran selama pandemi tanpa kasus apapun dan… perbaikan lebih lanjut dibuat untuk protokol sebelum musim Barbados. Perusahaan sekarang akan menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dan melihat apakah mungkin untuk beroperasi dan memiliki tingkat kepastian yang tinggi untuk tidak tertular Covid".
TRAVEL AND LEISURE