Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

191 Tahun Gunungkidul, Begini Kisah Dewa Katong Babat Alas

Gunungkidul berdiri sejak 191 tahun lalu, tapi status Kabupaten Gunungkidul 72 tahun silam. Begini kisah Dewa Katong babat alas daerah ini.

28 Mei 2022 | 15.37 WIB

Suasana Pantai Gesing di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, masih lengang dari kunjungan wisatawan di masa pandemi Covid-19. Pantai Gesing termasuk destinasi wisata yang masuk uji coba pembukaan kembali sejak Juli 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Perbesar
Suasana Pantai Gesing di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, masih lengang dari kunjungan wisatawan di masa pandemi Covid-19. Pantai Gesing termasuk destinasi wisata yang masuk uji coba pembukaan kembali sejak Juli 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gunungkidul adalah sebuah kabupaten yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten yang beribu kota di Wonosari ini terkenal dengan destinasi wisatanya, seperti wisata gua hingga wisata bahari. Selain dikenal dengan wsiatanya, Gunungkidul juga dikenal dengan kulinernya yang unik dan sedikit ekstrem.

Namun, tahukah Anda cerita di balik berdirinya kabupten yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini?

Asal Mula Gunungkidul

Mengutip laman Pemkab Gunungkidul, disebutkan bahwa pada awalnya wilayah Gunungkidul adalah sebuah hutan belantara yang dihuni oleh beberapa orang pelarian dari Majapahit. Wilayah yang dihuni tersebut dikenal dengan nama Desa Pongangan dan dipimpin oleh R. Dewa Katong.

Kemudian, R. Dewa Katong pindah ke Desa Katongan yang berada di utara Desa Pongangan. Sepeningal, R. Dewa Katong, Pongangan dipimpin oleh R. Sumorejo atau putra dari R. Dewa Katong. Di bawah R. Suromejo, Pongangan dibangun dan semakin lama semakin ramai.

Perkembangan di wilayah tersebut didengar oleh Raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang saat itu bermukim di Kartosuro. Selanjutnya, ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso untuk membuktikan kabar tersebut. Setelah dinyatakan bahwa kabar tersebut benar, Ki Tummengung Prawiropekso menasihati R. suromejo supaya meminta izin kepada Raja Mataram karena daerah tersebut adalah wilayah kekuasaan Mataram.

Suromejo tidak mau mengikuti saran dari Tummengung Prawiropekso dan akhirnya terjadi pertarungan di antara keduanya. Pertarungan tersebut mengakibatkan R. Suromejo dan dua anak serta menantunya tewas. Pada akhirnya, Ki Pontjodirjo, putra dari R. Suromejo menyerahkan diri dan ia selanjutnya diangkat menjadi Bupati Gunungkidul.

Hari Jadi Gunungkidul

Banyak upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah Gunungkidul untuk melacak Hari Jadi Gunungkidul. Dari beragam pengumpulan data, penelitian, dan fakta-fakta sejarah didapatkan hasil bahwa hari jadi Gunungkidul adalah 27 Mei.

Gunungkidul secara resmi berdiri pada Jumat Legi, 27 Mei 1831. Sedangkan, status Kabupaten Gunungkidul secara yuridis ditetapkan pada 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950.

EIBEN HEIZIER

Baca: Gunung Api Purba Nglanggeran, 1 dari 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gunungkidul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus