Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

6 Masalah yang Sering Dihadapi Wisatawan Kapal Pesiar

Mulai dari pembatalan perjalanan, kerusakan kapal pesiar hingga mengemas barang, berikut ini masalah yang sering dihadapi dan bagaimana mengatasinya

8 Desember 2024 | 10.38 WIB

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85
Perbesar
Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak orang liburan dengan kapal pesiar adalah salah satu impian terbesar. Namun perjalanan dengan kapal pesiar dapat berubah menjadi mimpi buruk jika terjadi kesalahan. Beberapa pakar perjalanan kapal pesiar, mengungkapkan beberapa masalah yang kerap dihadapi wisatawan kapal pesiar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melalui saluran YouTube-nya Tips for Traveller, Gary Bembrigde, mengatakan salah satu malasah utama yang dihadapi adalah pembatalan dari perusahaan pelayaraan. Hal ini bisa menjadi kekecewaan terbesar, karena ada masalah lain yang harus diselesaikan. Seperti penerbangan, akomodasi, dan rencana perjalanan lainnya yang mungkin perlu dibatalkan atau dipesan ulang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gary menyarankan saat merencanakan perjalanan kapal pesiar sebaiknya menghindari pelayaran dengan risiko pembatalan yang lebih tinggi dari rata-rata. Misalnya pelayaran perdana kapal baru atau pelayaran yang melewati wilayah yang tidak stabil seperti Timur Tengah.

Hal ini sangat penting karena mendapatkan kompensasi dari perusahaan pelayaran bisa lebih sulit. "Kontrak pelayaran yang disetujui saat memesan pelayaran memungkinkan mereka membuat perubahan tanpa hak untuk membatalkan atau menerima kompensasi," katanya seperti dilansir dari Express UK.

Kedua masalah kerusakan mekanis. Gary menyarankan untuk menghubungi perusahaan pelayaran untuk mendapatkan kompensasi terkait hal tersebut. "Anda bisa beragumentasi bahwa perubahan itu menyebabkan ketidaknyamanan dan Anda berhak mendapatkan kompensasi, seperti pengembalian dana atau pengalihan ke pelayaran lain," katanya.

Selain itu, pastikan setiap penerbangan atau hotel yang dipesan menuju titik keberangkatan bersifat fleksibel jika ada perubahan di menit-menit terakhir.

Masalah ketiga yang sering dihadapi wisatawan kapal pesiar adalah ditolak naik ke kapal. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, namun menurut Gary, paling sering disebabkan oleh dokumen yang tidak lengkap atau salah. Misalnya penumpang tidak dapat menunjukkan paspor atau visa masuk untuk satu atau lebih pelabuhan tujuan.

Dia menyarankan untuk selalu membawa paspor yang masih berlaku, bahkan jika perusahaan pelayaran mengatakan tidak memerlukannya. Dokumen perjalanan dan identitas sangat penting karena  berguna terutama jika terjadi masalah yang tidak terduga.

Keempat adalah potensi tertinggal kapal saat berlabuh di sebuah destinasi. Gary merekomendasikan untuk mengatur jam ponsel Anda secara manual dan menonaktifkan perubahan zona waktu otomatis. 

Masalah kelima yang sering dihadapi penumpang adalah membawa barang-bawaan berlebihan. Dilansir dari laman Travel and Leisure,  Kristin Winkaffe, pakar perjalanan kapal pesiar mewah, mengatakan, buatlah daftar barang-barang apa saja yang akan dibawa. Misalnya pakaian serbaguna yang dapat digunakan model layering. berlapis-lapis, perlengkapan mandi, obat-obatan. Dia juga menyarankan untuk memeriksa tentang dress code kapal pesiar, karena mungkin perlu mengemas pakaian khusus untuk malam formal atau bertema.

Masalah yang juga sering dihadapi wisatawan kapal pesiar adalah tidak menyimpan barang penting dalam tas jinjing. Misalnya obat-obatan, pengisi daya, dan barang elektronik, termasuk barang yang mungkin diperlukan untuk hari pertama di kapal pesiar. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus