Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Akses ke Machu Picchu Ditutup karena Aksi Protes Sistem Baru Penjualan Tiket

Masyarakat khawatir bahwa platform penjualan tiket online Machu Picchu akan merugikan bisnis lokal dan hanya memberikan keuntungan ke satu perusahaan.

30 Januari 2024 | 15.01 WIB

Kawasan warisan budaya dunia, Machu Piccu di Peru. Sumber: AFP/asiaone.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kawasan warisan budaya dunia, Machu Piccu di Peru. Sumber: AFP/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Akses ke Machu Picchu di Peru diblokir para pengunjuk rasa. Dilansir dari Reuters, Selasa, 30 Januari 2024, protes tersebut disebabkan kemarahan masyarakat setempat atas sistem tiket baru untuk wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Layanan kereta api menuju satu situs warisan dunia UNESCO paling populer di Amerika Selatan itu telah dihentikan sejak Sabtu, 27 Januari 2024 karena masalah keamanan setelah demonstran memblokir jalurnya. Jalur perjalanan masih belum dibuka kembali pada Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Protes yang dimulai akhir pekan lalu itu telah menyebabkan ratusan wisatawan yang ingin datang ke Machu Picchu terlunta-lunta. Mereka tidak dapat mencapai lokasi tersebut.

Konsolidasi penjualan tiket

Untuk mencari solusi, pihak berwenang dan pengunjuk rasa telah melakukan diskusi sejak Ahad, 28 Januari 2024. Menteri Kebudayaan Peru, Leslie Urteaga, juga datang ke wilayah tersebut pada Minggu, namun solusi terhadap pemogokan yang dipimpin oleh serikat travel, operator tur, dan penduduk belum diumumkan.

Perwakilan masyarakat di Machu Picchu khawatir bahwa platform penjualan tiket elektronik baru akan merugikan bisnis lokal dan hanya memberikan keuntungan ke satu perusahaan.

Mencegah kerusakan situs 

Sistem penjualan tiket baru ini dibuat untuk mencegah turis yang berlebihan di Machu Piccu. Badan-badan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pelestarian situs tersebut telah memperingatkan tentang kepadatan yang berlebihan dan penjualan tiket yang berlebihan ketika pariwisata kembali meningkat setelah pandemi ini.

Pemerintah berpendapat bahwa platform tiket baru yang tersedia mulai Januari akan memperkuat cara pengelolaan jumlah pengunjung. Mulai bulan ini entri dibatasi hingga 4.500 per hari, naik dari 3.800 tahun lalu.

Pada September, Peru untuk sementara menutup tiga kawasan Machu Picchu karena kerusakan lokasi yang disebabkan oleh banyaknya pengunjung.

Sejarah Machu Piccu 

Machu Picchu dibangun pada abad ke-15 sebagai tempat suci keagamaan bagi bangsa Inca. Bangunan ini ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 1983.

Keberadaan Machu Picchu tidak banyak diketahui di Barat hingga “ditemukan” pada 1911 oleh profesor Universitas Yale, Hiram Bingham, yang dibawa ke lokasi tersebut oleh Melchor Arteaga, seorang penduduk lokal berbahasa Quechua. Bingham telah mencari Vilcabamba (Vilcapampa), kota Inca yang hilang, tempat para penguasa Inca terakhir memimpin pemberontakan melawan pemerintahan Spanyol hingga 1572. 

Machu Picchu adalah objek wisata paling penting secara ekonomi di Peru karena mendatangkan wisatawan dari berbagai negara. Reruntuhan ini bisa dicapai dalam perjalanan sehari dari Kota Cuzco dengan terlebih dahulu menggunakan kereta api dan kemudian mendaki hampir 1.640 kaki (500 meter) dari lembah Sungai Urubamba melalui jalan berkelok-kelok.

Protes di Machu Picchu membuat industri pariwisata Peru lesu. Tahun lalu, pariwisata menurun karena kerusuhan sipil, terutama di wilayah Andean selatan, yang merupakan zona penting bagi industri tembaga besar di negara itu.

REUTERS | BRITANNICA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus