Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pandeglang - Tanjung Lesung pasca-tsunami Selat Sunda terus dibenahi untuk kembali menerima kunjungan wisatawan. Saat ini yang masih dalam tahap perbaikan adalah kawasan olahraga air (water sport) di Beach Club. Presiden Direktur PT Banten West Java (BWJ) Purnomo Siswoprasetjo mengatakan sementara dalam masa pembenahan Beach Club, aktivitas olahraga air masih belum dimulai.
Baca: Menyantap Jojorong sambil Menikmati Suasana Tanjung Lesung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami belum mengaktifkan ada jetski dan snorkeling. Kami (masih) menyiapkan," katanya di Tanjung Lesung Beach Hotel and Resort, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin, 1 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Purnomo menjelaskan untuk selam dangkal (snorkeling) saat ini masih perlu perbaikan di dasar laut. "Sisa tsunami banyak karang kena pasir," katanya.
Ia menambahkan untuk jetski diupayakan bisa dimulai dalam bulan April ini, Namun memperbaiki fasilitas di area Beach Club, di antaranya restoran dan penginapan juga diutamakan untuk menunjang kebutuhan para wisatawan.
Saat memulai lagi aktivitas water sport menurut dia akan ada potongan harga. "Harga diskon dulu, lebaran bulan Juni kami berharap (kunjungan wisatawan) lebih baik," katanya.Tiga kalkun selamat dari gulungan ombak tsunami yang menerjang kawasan pesisir Pantai Selat Sunda,di Beach Club Tanjung Lesung, Senin, 24 Desember 2018. TEMPO/Devy Ernis
Selama pembenahan untuk aktivitas water sport, saat ini wisatawan di Tanjung Lesung bisa berkunjung ke seputaran kampung wisata. Misalnya, Purnomo mencontohkan, Desa Cikadu, sebagai pilihan berwisata selama pemulihan kawasan pantai yang terdampak tsunami.
Baca: Tiga Bulan Pasca Tsunami, Intip Kondisi Terbaru Tanjung Lesung
"Pengembangan wisata di kampung wisata sekitar Tanjung Lesung dipromosikan lebih baik dengan paket menarik," tuturnya.