Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Begini Cara Berwisata Murah di Labuan Bajo

Pada 2020 Taman Nasional Pulau Komodo batal ditutup. Gantinya wilayah itu bakal jadi destinasi wisata eksklusif, Labuan Bajo jadi kian mahal tentunya.

6 November 2019 | 13.00 WIB

Kementerian LHK telah menerbitkan surat kepada Menteri Sekretaris Kabinet RI dan memberikan persetujuan Rancangan Peraturan Presiden tentang Badan Otorita Pengelola (BOP )Kawasan Pariwisata Labuan Bajo, Flores, NTT.
Perbesar
Kementerian LHK telah menerbitkan surat kepada Menteri Sekretaris Kabinet RI dan memberikan persetujuan Rancangan Peraturan Presiden tentang Badan Otorita Pengelola (BOP )Kawasan Pariwisata Labuan Bajo, Flores, NTT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan kunjungan wisatawan di Taman Nasional Komodo memang berimbas baik terhadao ekonomi Labuan Bajo – kota terdekat dari taman nasional itu. Namun imbasnya, ekosistem di taman nasional seluas 1.733 km2 terganggu, karena kehadiran manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rencana menutup taman nasional itu pada 2020 yang disuarakan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat diganti dengan sistem keanggotaan premium dan nonpremium. Hal itu dipastikan membuat biaya mengunjungi Labuan Bajo kian mahal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejatinya, sebelum menjadi destinasi wisata eksklusif biaya hidup di Labuan Bajo juga tergolong mahal – di luar biaya tiket pesawat, transportasi ke Taman Nasional Komodo, dan penginapan. Lalu, bagaimana menyiasati tingginya biaya berlibur ke Labuan Bajo? Berikut tips berlibur hemat hingga 50 persen ke Labuan Bajo yang TEMPO rangkum.

Makan hidangan seafood lokal.

Makanan lazim yang tiap hari dikudap warga di Labuan Bajo tergolong tidak murah, bila dibandingkan Jakarta sekalipun. Untuk sepiring mi goreng instan dan segelas kopi sachet dibandrol Rp30.000, rinciannya mi instan Rp20.000 dan kopi Rp10.000.

Barang-barang di Labuan Bajo, mulai dari mi instan, beras, hingga sayur mayur didatangkan dari luar Labuan Bajo. Lahan Labuan Bajo yang tak subur, membuatnya sulit ditanami vegetasi pangan. Semua kebutuhan pokok warga, disuplai dari Kabupaten Ruteng. Untuk menyiasati biaya hidup tinggi, sebaiknya mengkonsumsi makanan sari laut alias seafood.

Berlibur ke Labuan Bajo, untuk sehari-hari pilihlah menu seafood karena lebih murah. shutterstock.com

Harga seporsi seafood lebih miring ketimbang kharga makanan lain. Apalagi bila wisatawan memilih tinggal di Kampung Ujung, ikannya segar-segar dan bisa dipilih bahkan bisa ditawar sebelum digoreng atau dibakar. Hal yang perlu diperhatikan, harga-harga makanan kian mahal di area pelabuhan, sementara di perkampung yang jauh dari pelabuhan relative lebih murah.

Pergi bertiga.

Mau lebih murah bikin perkongsian alias sharing cost atau membagi biaya perjalanan. Ajak dua teman lainnya, dengan bertiga bepergian jadi lebih murah. Sewa kapal, kamar, dan makan jauh lebih murah. Sewa kamar atau kapal bertiga masih ditoleransi oleh pemilik usaha.

Memilih waktu trip sepekan setelah libur Natal dan tahun baru.

Datanglah pada awal Januari ketika musim liburan berakhir. Saat itu, biasanya hotel-hotel mengalami masa low season. Bukan hanya hotel, maskapai penerbangan juga membanting harga hingga batas paling rendah.

Harga tiket maskapai penerbangan dari Jakarta ke Lombok terhitung relatif murah. Bahkan kadang lebih murah daripada harga tiket penerbangan dari Jakarta ke Bali. Kalau low season seperti Januari, harganya jauh lebih murah.

Salah satu sisi dari Pantai Pede di Labuan Bajo, beberapa bagian merupakan bagian dari hotel. TEMPO/Rita Nariswari

Pilih penginapan di dekat Pantai Kampung Ujung.

Sesampainya di Labuan Bajo, pergilah langsung ke sekitar Pantai Kampung Ujung. Di sana banyak penginapan kelas backpacker dengan bujet rata-rata Rp 150-300 ribu per kamar. Lokasinya tak jauh-jauh amat dari pelabuhan. Bisa ditempuh dengan jalan kaki 10 menit. Selain itu, lokasinya strategis, dekat dengan sentra kuliner seafood. Lalu, jangan ragu untuk menawar harga penginapan. Harga kamar per malam Rp 250 ribu (kamar dengan fasilitas AC), Anda harus menawar agar tak biaya tambahan extra bed. Per orang pun cuma harus mengeluarkan bujet Rp 84 ribu untuk semalam.

Sewa motor di Kampung Ujung untuk city tour.

Jalan-jalan keliling Kota Labuan Bajo juga lebih murah bila pelancong menyewa motor. Ada beragam tempat penyewaan motor di sana. Harganya pun bervariasi. Kisaran biaya sewa motor antara Rp50.000-Rp80.000.

Kapal-kapal yang digunakan untuk live on board berlabuh di kawasan Pulau Badar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Sewa kapal langsung ke pemilik kapal, bukan lewat agen tur.

Tujuan pergi ke Labuan Bajo tentu adalah sailing ke pulau-pulau kecil di sekitarnya. Maka itu, di kota ini, banyak agen tur yang menawarkan trip sailing. Untuk menekan bujet, hindari memakai jasa agen-agen tersebut. Langsung datang saja ke Pelabuhan Pelni yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta.

Di sana banyak kapal bersandar. Anda bisa langsung bernegosiasi harga sewa kapal dengan mereka. Harganya bervariasi, tergantung berapa banyak pulau yang dikunjungi dan berapa lama Anda ingin berlayar.

Untuk berlayar sehari, biaya sewa kapal dengan tujuan Pulau Rinca (untuk melihat komodo), Pulau Kelor (untuk trekking ke atas bukit), dan Pulau Kanawa (untuk snorkeling), dibanderol Rp750.000 —tentu dengan tawar-menawar yang alot. Bila bertiga, biaya sewa kapal bisa dibagi masing-masing Rp250.000.

Kalau ingin ke pulau yang lebih jauh, seperti Pulau Padar dan Gili Laba, biaya sewa naik menjadi Rp 2 juta per kapal. Tentu masih lebih murah dibanding harus berlayar 3 hari dengan bujet per orang mencapai Rp 2,5-3 juta per orang.

Seorang pedagang oleh-oleh makanan tradisional di Pasar We Kesambi, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores. Tempo/Francisca Christy Rosana

Beli oleh-oleh di Pasar Wai Kesambi.

Pulang melancong, kurang lengkap rasanya kalau tak bawa buah tangan. Untuk mendapatkan oleh-oleh murah bisa didapat di Pasar Wai Kesambi. Di sana dijual berbagai makanan lokal, seperti jintan, bapalaya, dan kompiang. Harga kompiang Rp 1.000 per buah, sedangkan jintan dan bapalaya Rp 10 ribu per bungkus. Cukup menarik untuk dibawa pulang. Lagian, di pasar itu, pelancong juga bisa belajar mengenal kehidupan asli orang lokal.

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus