Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Satu setengah tahun sudah Teuku Rasya mengenyam kuliah manajemen bisnis global di Universitas Coventry, London. Layaknya anak rantau, di luar tugas kuliahnya, putra pasangan Tamara Bleszynski dan Teuku Rafli Pasya itu melakukan pekerjaan rumah sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mencuci baju, mencuci piring, mencuci dan mengganti seprai, membersihkan kamar dan kamar mandi, memasak, serta mengepel Rassya kerjakan sendiri. Kadang (kalau capek) Rasya panggil petugas cleaner,” dia bercerita.
Tinggal di unit apartemen yang hanya berjarak 10 menit jalan kaki dari kampus, Rasya tidak sendirian melainkan bersama seorang sahabatnya dari Brunei Darussalam.
“Ada 2 kamar, 1 buat Rassya, 1 lagi buat sahabat Rassya,” sebut Teuku Rassya yang mengenakan baju batik dipadu celana jin putih.
Di sana Rasya lebih nyaman berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum. “Buat apa beli mobil di sana, mahal!” tukas dia.
Rasya tidak mengalami kesulitan beradaptasi, termasuk dalam berteman. “Rassya ikut beberapa grup hang out. Ada grup dari Indonesia, Asia, dan Barat. Kalau hang out dengan teman-teman dari Indonesia, enggak berasa jauh dari rumah karena sering makan makanan Indonesia,” tutur Teuku Rasya.