Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Cukup 3 Destinasi untuk Kunjungan Singkat Ke Sumba Barat Daya

Namun, bila Anda cuma punya waktu 2 hari untuk liburan singkat, cobalah mengeksplorasi Sumba Barat Daya saja.

30 Maret 2018 | 15.05 WIB

Panorama air terjun tiga tingkat di Pabeti Lakera, Sumba Barat Daya. Foto: Dok. Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya/Jefry Markus Detan
Perbesar
Panorama air terjun tiga tingkat di Pabeti Lakera, Sumba Barat Daya. Foto: Dok. Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya/Jefry Markus Detan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gaung Pulau Sumba mulai naik daun seiring dengan promosi pariwisata yang gencar dilakukan sejumlah travel influencer melalui akun berbagi gambar Instagram. Ada 3 tujuan yang ditawarkan untuk berwisata, yakni wilayah Sumba Timur dan Sumba Barat Daya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paket-paket liburan menuju Sumba pun dibanderol dengan beragam varian harga oleh para penyedia jasa trip. Rata-rata trip dilakukan selama 4-5 hari.

Namun, bila Anda cuma punya waktu 2 hari untuk liburan singkat, cobalah mengeksplorasi Sumba Barat Daya saja. Mulai adat hingga lanskap alam, semua tersedia di sana.

Berikut ini rekomendasi trip berlibur singkat ke Sumba Barat Daya oleh Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya, Jefri Markus Detan.

1. Laguna Waikuri
Laguna ini adalah danau yang terbentuk dari air laut yg masuk ke sebuah kolam besar, persis di dipinggir Pantai Waikuri. Di laguna tersebut, tersaji pemandangan air biru jernih yang dasarnya dapat terlihat.

Di sini, pengunjung bisa berenang bebas. Dapat juga beratraksi meloncat dari bebatuan di dekat laguna. Selain itu, tersedia papan loncat yang terbuat daro kayu.

Fasilitas di Laguna Waikuri sudah cukup lengkap, seperti tersedianya toilet. Akses jalan ke sana pun mudah dijangkau, meski belum seluruhnya beraspal. Laguna bisa dijangkau menggunakan motor atau mobil. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Kota Tambolaka.

2. Air Terjun Pabeti Lakera

Air Terjun Pabeti Lakera menurut Jefry belakangan kerap disorot oleh media televisi nasional. Eksotismenya tak bisa ditampik. Danau yang airnya sangat jernih tersebut memiliki tiga tingkatan. Masing-masing menampilkan aliran debit air yang deras. Tingkat paling tinggi mencapai 20 meter.

Air Terjun Pabeti berlokasi di Desa Delo, Wewewa Selatan. Untuk menuju ke sana, pengunjung kudu menempuh jarak 45 kilometer dari Kota Waitabula. Untuk sampai ke spot air terjun, masih dilanjutkan dengan hiking. Namun medannya tak terlalu sulit, meski selalu licin sehabis hujan.

3. Pantai Mbawana

Pantai berkarang bolong ini belakangan hits di kalangan traveler. Ikon batu berlubang yang terdapat di pantai itu jadi favorit wisatawan untuk berfoto.

Pantai Mbawana dibuka untuk umum pada 2015. Aksesnya tergolong masih sulit. Untuk menuju pantai, pengunjung kudu berjalan kaki dengan jalan turun lumayan terjal. Untuk menghindari cedera, wisatawan disarankan menyewa pemandu. Pemandu juga bertugas menunjukkan jalur.

Pantai Mbawana berjarak 59 kilometer dari Kota Tambolaka. Untuk menuju ke sana, pengunjung menempuh waktu 1,5 jam perjalanan darat dengan naik kendaraan pribadi atau sewa.

4. Kampung Adat Ratenggaro

Bila Anda pernah melihat rumah-rumah kayu tradisional beratap jerami membentuk menara yang tinggi, di sinilah tempatnya: Ratenggaro. Ratenggaro adalah rumah adat masyarakat Sumba Barat Daya yang dikenal dengan nama lokal uma kelada.

Di sini bermukim masyarakat asli yang masih sangat menjaga adat-istiadat. Kesan magis terasa kental saat wisatawan pertama kali masuk ke kawasan desa tradisional itu.

Di sana, terpampang pusara dari batu seperti yang ditemukan pada zaman Megalitikum. Pusara itu konon merupakan kuburan orang-orang Garo yang desanya berhasil direbut oleh penduduk yang kini menempati desa itu. Ada 304 kuburan. Beberapa di antaranya mebgnadap ke laut.

Rumah adat Ratenggaro terletak 40 kilometer dari Kota Tambolaka. Akses jalan yang sudah beraspal memudahkan wisatawam menjangkaunya. Namun, untuk menuju ke sana, pelancong kudu baik kendaraan pribadi atau sewa.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus