Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Dari Batik Lasem hingga Dolanan Anak di Festival Ragam Nusantara

Festival Ragam Nusantara digelar di Kota Tua Jakarta selama dua hari, menampilkan kekayaan negeri ini.

7 Oktober 2017 | 09.22 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memotong tumpeng pada pembukaan Festival Ragam Nusantara di Kota Tua, Jakarta, Kamis malam (5/10/2017). (istimewa)
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memotong tumpeng pada pembukaan Festival Ragam Nusantara di Kota Tua, Jakarta, Kamis malam (5/10/2017). (istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memotong nasi tumpeng pada pembukaan Festival Ragam Nusantara di Kerta Niaga, Kota Tua, Jakarta, Kamis malam, 5/10.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Festival Ragam Nusantara menyajikan acara-acara yang terinspirasi dari kekayaan Nusantara. Misalnya ada workshop batik Lasem, Filosofi Tumpeng, dramatari Shima, sesi bermain dengan permainan tradisional bersama Cerita Mainan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari Sabtu, 7/10, ini akan ada bincang-bincang menarik tentang alasan cinta kepada Indonesia dari warga keturunan bangsa lain, seperti Susan Sameh (Keturunan Mesir), Nobuyuki Suzuki (aktor Jepang), Ricky Mulani pengusaha keturunan India dan Lyris S. Lyssens keturunan Belgia. Acara ini dimoderatori oleh Yennie Heriachandra.

Pada hari Minggu esok para tokoh seperti Sarwono Kusumaatmadja, Herawati Supolo Sudoyo, Bambang Harymurti, Saras Dewi dan Olga Lydia selaku moderator akan berdiskusi tentang "Keragaman Untuk Persatuan" yang dibuka oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.

Lalu juga akan ada penampilan musisi Oppie Andaresta yang berkoloborasi dengan Suara Anak Bumi di penghujung acara.

Acara tersebut diinisiasi oleh Jaringan Solidaritas NKRI (Jari NKRI), sebuah kepanitiaan lintas organisasi, profesi, agama, suku maupun usia. Mereka yang berkumpul ini sepakat bekerja secara gotong royong menguatkan kembali narasi keragaman untuk persatuan.

Menurut Kanti W Janis, koordinator utama Festival , di dalam kepanitiaan ini tidak ada struktur keorganisasian yang kaku. Semua bekerja sesuai kemampuan masing-masing. Misalnya Arini Kumara seorang cellist, berkontribusi dengan bermain cello, chef Wira Hardiyansyah dan Cindy Kartika Sari penggiat kuliner membuat workshop upaboga. “Intinya kami ingin menunjukkan siapa saja bisa berkontribusi merawat keragaman Nusanatara," kata dia.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus