Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pendakwah Syekh Ali Jaber mengaku sudah sejak dua tahun lalu tidak lagi memegang telepon seluler atau handphone. Alasannya karena permintaan dari sang istri, Umi Nadia yang cemburu melihat Syekh Ali Jaber berfoto dengan perempuan lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sama istri saya kadang-kadang apalagi pulang malam melihat aktivitas di Instagram 'Kok foto sama perempuan' kan yang namanya jamaah kan," kata Syekh Ali Jaber di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 16 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu juga Syekh Ali Jaber berusaha untuk menanyakan kemauan sang istri supaya tidak lagi marah. Ia juga bersedia untuk menuruti keinginan sang istri termasuk tidak menggunakan HP selama dua tahun.
"Habis dia marah 'Udah sayang?' udah terus apa maunya? 'Hapus foto' ya kamu hapus saja sendiri. Sudah hapus? Sudah tenang? Ada lagi? 'Gak usah pakai handphone lagi' siap matiin aja handphone-nya, buang aja, dua tahun saya gak megang handphone," kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber mengaku bukan tipe suami yang suka memperpanjang masalah dan tidak ingin membuat sang istri resah. Sehingga Syekh Ali Jaber mengikuti permintaan sang istri sampai saat ini. "Karena saya tidak ingin istri saya merasa gak nyaman apalagi HP saya gak pernah pakai password. Saya lebih baik mengalah daripada harus bertengkar," kata Syekh Ali Jaber.Syakir Daulay mengunggah kembali fotonya bersama Syekh Ali Jaber. Foto: IG @syakirdaulay/\.
Syekh Ali Jaber diserang orang tak dikenal saat menghadiri acara wisuda haifdz quran di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung pada Minggu sore, 13 September 2020. Akibat kejadian tersebut Syekh Ali Jaber terluka dibagian lengan kanannya dan harus mendapatkan 10 jahitan.
Pelaku berinisial AA langsung diamankan oleh para jamaah dan dibawa ke kantor polisi. Polisi juga menyita berbagai macam barang bukti salah satunya senjata tajam yang digunakan pelaku. Setelah melakukan rekonstruksi kejadian, polisi mengungkapkan kalau pelaku sudah merencanakan perbuatannya dan sudah lama ingin melukai Syekh Ali Jaber. Kini pelaku yang sudah menyandang status sebagai tersangka dijerat dengan pasal berlapis.