Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Deolipa Yumara, eks pengacara Bharada E, eksekutor yang diperintah Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J ternyata memimpin sebuah band. Grup musik ini bernama Deolipa Project yang beralirah country rock. Di sini, Deolipa yang aslinya bernama Olive Yumara ini bertindak sebagai pencipta lagu dan vokalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 2 Mei 2019, Deolipa Project merilis singlenya berjudul Preman Tanah Abang. Single ini dirilis di kanal Youtube Deolipa yang memiliki subscriber 30 ribuan. "Mengangkat sisi kehidupan preman di putaran pasar Tanah Abang dengan genre reggae sebagai pilihan aransemen musiknya," tulis Deolipa pada keterangan videonya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menuturkan, alasannya mendirikan Deolipa Project itu sebagai cara memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat. "Olive Yumara berprofesi sebagai pengacara, dan mempunyai keinginan untuk membagi pengalamannya di dalam dunia hukum dalam bentuk bahasa yang mudah diterima oleh banyak orang yaitu musik," tulisnya.
Pria berambut kriwil ini menuliskan, lirik lagu Preman Tanah Abang menceritakan perangai sang preman yang 'rese' dan merasa paling jagoan. hingga tertangkap dan akhirnya insaf di balik jeruji penjara. Ia menciptakan lirik lagu dengan memposisikan diri sebagai narator dan juga pengacara yang menceritakan temannya.
"Aku punya teman, preman Tanah Abang, petantang-petenten jalan di pertokoan. Palak sana, palak sini, terima setoran. Lagaknya kayak jagoan, enggak punya lawan. Dia suka bikin rese, dia ditangkap reserse Unit Kesatuan Polsek Tanah Abang. Masuk di bui, dijatuhi hukuman, empat tahun penjara, masuk Cipinang," demikian sebait lirik lagu Preman Tanah Abang ini.
Deolipa Yumara juga ,menjelaskan, lagu ini bermuatan kritik sosial yang membedakan kelas di masyarakat. "Turut diselipkan juga sentilan pertanyaan dari sang preman yang merasa diperlakukan tidak adil dan berbeda dari oknum pejabat atau anggota dewan yang juga melakukan perbuatan merugikan bagi orang lain bahkan negara," tulisnya.
Sejak ia menangani Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, karier pengacara Deolipa Yumara mulai disorot orang, terutama ketika menggugat mantan kliennya setelah dicabut kuasa hukumnya. Masyarakat mulai mencari tahu sosoknya, hingga menemukan kanal Youtubenya ini dan ramai-ramai menonton video musiknya hingga sudah ditonton lebih dari 369 ribu.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.