Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia tentu lekat di ingatan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sebab, ia pernah mengalami masa kecil di Tanah Air. Kenangan akan jejak-jejak Obama itu terbingkai di beberapa tempat. Salah satu tempat yang mengabadikan kenangan masa kecilnya adalah Museum Universitas Gadjah Mada alias UGM di Bulak Sumur, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Museum UGM adalah eks sebuah rumah di perumahan dosen yang kini disulap menjadi ruang edukasi. Rumah itu dulu merupakan tempat tinggal paman tiri Obama, Profesor Iman Sutiknjo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dulu, ketika libur sekolah, Obama sering menginap di sini,” kata Uun, edukator Museum UGM, saat ditemui di Yogyakarta, Selasa, 24 April 2018. Lalu Uun mengantarkan Tempo menuju sebuah ruangan khusus yang dinamai ruang Obama.
Ruang yang lebih mirip kamar berukuran 3x4 meter itu seperti mesin waktu. Aura jadul alias tempoe doeloe begitu terasa. Apalagi kamar ini berisi barang-barang kuno, seperti tempat tidur kayu, kasur ukuran single, meja dan kursi belajar, serta kumpulan foto masa kecil sang mantan presiden.
Konon kamar itu ditinggali Obama selama berlibur di Kota Pelajar.
Museum UGM tak cuma mematri kenangan masa kecil Obama. Ruangan untuk mengenang Prof Dr Sardjito juga dihadirkan. Dr Sardjito adalah rektor pertama UGM sekaligus ilmuwan pertama yang menciptakan obat calcusol. Calcusol terkenal sampai sekarang sebagai obat penyembuh batu ginjal berharga murah.
Di ruangan Sardjito, tertampil benda-benda peninggalannya, seperti radio lawas, cangkir, mesin ketik, meja, juga kursi. Ada juga patung Sardjito memakai setelan jas lengkap di tengah ruangan. Di sampingnya, tergantung toga dan pakaian doktornya.
Di samping ruang khusus Sardjito, ada ruangan luas yang menyimpan benda-benda ilmiah karya para mahasiswa. Ada pula tempat khusus untuk mengenal perjalanan UGM dari masa dibangun sampai kini.
Museum UGM menempati dua lahan eks perumahan dosen. Museum ini mulai dibuka untuk umum pada 2013. Para wisatawan umumnya datang saat libur Lebaran atau akhir tahun. Jumlah pengunjung pada tanggal merah mencapai 100 orang per hari. Tak ada retribusi untuk masuk museum ini.