Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Gandeng Cak Kandar, Kabareskrim Gelar Pameran Lukisan  

Tanpa sadar, lukisan kupu-kupu besar berwarna kuning menjadi salah satu hasil ramalan Kabareskrim yang terwujud.

28 Maret 2016 | 16.35 WIB

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Anang Iskandar, menyalurkan hobi melukisnya di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat, 15 Februari 2016. Anang Iskandar mengatakan darah seni yang ia miliki banyak diturunkan dari ayahnya, Suyitno Kamari Jaya. TEMPO/Nurdiansa
Perbesar
Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Anang Iskandar, menyalurkan hobi melukisnya di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat, 15 Februari 2016. Anang Iskandar mengatakan darah seni yang ia miliki banyak diturunkan dari ayahnya, Suyitno Kamari Jaya. TEMPO/Nurdiansa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Anang Iskandar punya cerita mendalam dalam setiap lukisannya. Kadang tanpa sadar, pria kelahiran Mojokerto 57 tahun lalu ini bisa meramalkan masa depan pada hasil akhir lukisannya. Salah satu lukisan "ramalan" Anang yang paling tepat adalah lukisan kupu-kupu besar berwarna kuning.

"Ini lukisan yang paling saya suka, karena menggambarkan perjalanan hidup saya," kata Anang kepada Tempo saat pameran lukisannya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Maret 2016. Dalam lukisan Anang, kupu-kupu besar digambar bersama gunting, sisir, dan bintang.

Tiga simbol itu menggambarkan perjalanan hidup Anang. Gunting dan sisir mewakili perjalanan hidup Anang, yang merupakan anak tukang cukur bernama Suyitno Kamari Jaya. Sedangkan bintang menggambarkan perjalanan kariernya di kepolisian hingga berpangkat jenderal bintang tiga.

"Sebelum melukis itu, saya mimpi ada banyak bintang. Makanya saya menggambar bintang, dan saya baru sadar bintang yang terlihat bersinar di lukisan ini hanya tiga. Seperti saya sekarang," ujarnya sembari tersenyum. Anang tak pernah menyangka lukisan yang dibuat pada 2006 itu menggambarkan jalan hidupnya.

Lukisan tersebut ikut dipajang Anang dalam pameran yang digelarnya berjudul "Dua Tanda". Dari sekian banyak lukisan, hanya lukisan bergambar ku[u-kupu yang tidak dijual. Sedangkan lukisan Anang lain, "Hampir semua laku terjual," ucap Kepala Bareskrim yang menjabat sejak 7 September 2015 itu.

Dalam pameran tersebut, Anang menggandeng pelukis asal Surabaya bernama Cak Kandar. Selain ikut pameran, Cak Kandar rupanya jadi guru melukis sekaligus mentor budaya bagi Anang. Lalu apa kata sang guru yang punya murid seorang Kabareskrim?

"Dengan melukis, Pak Anang bisa menyeimbangkan emosinya sebagai pemimpin, sehingga menjadi orang yang kalem," tutur Cak Kandar.


 


DEWI SUCI RAHAYU


 


 


 


 


 



Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cheta Nilawaty P.

Cheta Nilawaty P.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus