Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Komika Ernest Prakasa punya rencana membuat proyek bareng dengan Glenn Fredly. Sayangnya, proyek tersebut tampak tinggal kenangan lantaran Glenn meninggal karena meningitis pada Rabu, 8 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut diungkapkan oleh Ernest Prakasa melalui foto yang diunggah di akun Instagramnya pada Rabu, 8 April 2020. Dalam foto tampak sutradara tersebut terlihat bersama dengan Glenn Fredly, Arie Kriting serta beberapa orang lainnya. "Harusnya tahun depan kita menggarap sebuah project bersama, tapi takdir berkata lain. Dengan dada sesak, saya ingin bersyukur untuk hidupmu yang begitu syarat makna dan manfaat bagi begitu banyak orang. Tuhan saya Ale, Bung" tulis Ernest dalam keterangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Kamis, 9 April 2020, Ernest kembali mengunggah sebuah podcast yang didedikasikan untuk mendiang Glenn. Suami Meira Anastasia ini menceritakan dirinya yang terkejut saat kemarin mendapat kabar meninggalnya pelantun lagu Kasih Putih. Ernest yang saat itu sedang santai duduk di depan televisi, kaget ketika WhatsAppnya ramai dengan kabar Glenn Fredly meninggal. “Terus kita pada grasak grusuk berusaha cari info, berusaha untuk memastikan kalau kabarnya gak bener. Sayangnya, kabarnya memang bener,” kata Ernest.
Proyek yang Ernest rencanakan dengan Glenn adalah konser merayakan 25 tahun Glenn berkarya. Namun sayang, Glenn meninggal di usia 44 tahun. “Dia tahun depan mau bikin konser merayakan 25 tahunnya. Which means dia dari sekitar umur 19, 20 tahun beliau mulai berkarya. Bermakna banget hidupnya gitu. Gue mikir kalau suatu saat gue pergi, apakah gue bisa segininya ya orang kehilangan gitu,” kata sutradara film Susah Sinyal ini.Pasangan suami istri, Ernest Prakasa dan Meira Anastasia. Instagram
Ernest lalu mengajak istrinya, Meira untuk membicarakan seputar kehidupan. Terbesit di pikiran Ernest apakah nantinya akan ada penyesalan dalam dirinya jika telah tiada. “Kalau tiba-tiba hidup kita udahan gitu sekarang-sekarang ini, no regrets lah ya I think we did the best we could dan I’m thankful for that,” jelasnya.
Ernest juga mengajak pendengar podcastnya untuk merenung bersama terhadap serentetan tragedi yang telah terjadi. “Kalau tiba-tiba hidup kita jatahnya udah abis gitu, would be there regrets? Kaya gak ada ukuran umur untuk mendefinisikan kemanfaatan seseorang sih, itu yang selalu gue percaya. Jadi mau lu umur 40-an, 30-an, 20-an, just do your thing man,” kata Ernest.
Pada akhir podcastnya, Ernest menyimpulkan jika hidup ini bukanlah perkara durasi, tetapi kontribusi. Bagaimana seseorang dapat hidup bermanfaat dan berguna untuk orang lain. Ernest mengaku tidak begitu terlalu dekat dengan Glenn Fredly, sehingga Ernest mengucapkan bela sungkawa yang ia tujukan untuk teman-teman yang lebih dekat secara personal dengan sang musikus.
ALFI SALIMA PUTERI