Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Hari Penegakan Kedaulatan Negara di Yogyakarta, Digelar Teatrikal Peristiwa Serangan Umum 1 Maret

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi momen pembelajaran sejarah yang bisa terus dikaji untuk mengedukasi masyarakat.

2 Maret 2023 | 06.06 WIB

Teaterikal Serangan 1 Maret digelar di halaman Dinas Kebudayaan DIY dalam Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Rabu, 1 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Teaterikal Serangan 1 Maret digelar di halaman Dinas Kebudayaan DIY dalam Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Rabu, 1 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Teatrikal peristiwa Serangan Umum 1 Maret digelar di halaman komplek Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta dalam peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Rabu, 1 Maret 2023. Berbeda dengan aksi teatrikal tahun-tahun sebelumnya, gelaran kali ini turut melibatkan komunitas pecinta sejarah dari Yogyakarta, Bangka Belitung dan Sumatera Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam gelaran yang diwarnai gerimis itu, dihadirkan aksi para pemain menggunakan atribut khas pejuang kemerdekaan dan tentara Belanda sedang bertempur sengit. Gelaran semakin tampak hidup dengan setting lokasi mirip medan tempur dan desing tembakan yang direkayasa dari petasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendaraan motor dan mobil tua yang lalu lalang membawa tokoh kemerdekaan membuat suasana agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 dan penangkapan para pemimpin silam di Yogyakarta tampak nyata. Dalam atraksi itu, digambarkan bagaimana ketika Presiden Sukarno dibawa menggunakan jip terbuka ke pangkalan udara dan kemudian diasingkan ke Bangka Belitung sebelum pembentukan Pemerintah Darurat RI di Sumatera Barat dan akhirnya dibawa ke Yogyakarta.

"Serangan Umum 1 Maret bermakna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan negara," kata Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana.

Sebab, kata Margana, keberhasilan peristiwa itu meyakinkan publik dunia bahwa Indonesia masih ada dan akhirnya membuat dunia mendukung kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka. "Dalam peristiwa itu, Yogyakarta berdiri sebagai Ibukota Negara dan  Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Kraton memainkan peranan penting," ujarnya.

Serangan Umum 1 Maret pun telah terejawantahkan sebagi inspirasi Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang didukung terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022.

Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan pasca Hari Penegakan Kedaulatan Negara ditetapkan menjadi hari besar nasional, pihaknya untuk kali pertama melibatkan Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Barat untuk menggelar bersama peringatan itu. "Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi momen pembelajaran sejarah yang bisa terus dikaji untuk mengedukasi masyarakat dan menyebarluaskan temuan-temuan fakta terbaru yang terkait," kata dia.

Pada hari yang sama, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan para kepala daerah di DI Yogyakarta mengikuti upacara peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara di stadion Mandala Krida. Sultan mengatakan hari Penegakan Kedaulatan Negara menjadi momen untuk mengingatkan rakyat Indonesia terkait Peristiwa Serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta dalam menghadapi agresi dari militer Belanda. "Ini menjadi momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan mengembalikan eksistensi serta kedaulatan NKRI di mata dunia," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus