Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Imlek Kian Dekat, Ini 3 Pernak-pernik Paling Dicari di Glodok

Salah satu kemeriahan menyambut Imlek atau tahun baru Cina adalah belanja pernak-pernik dan ini item yang paling dicari berbagai kalangan.

5 Februari 2018 | 07.19 WIB

Pengurus vihara mengecat sejumlah ornamen Vihara di Vihara Dhanagun Kota Bogor, 29 Januari 2018. Sejumlah vihara mulai berbenah guna menyambut tahun baru Imlek 2018. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Pengurus vihara mengecat sejumlah ornamen Vihara di Vihara Dhanagun Kota Bogor, 29 Januari 2018. Sejumlah vihara mulai berbenah guna menyambut tahun baru Imlek 2018. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kemeriahan menyambut Imlek atau tahun baru Cina adalah belanja pernak-pernik. Di Jakarta, sentra penjualan pernak-pernik Imlek terpusat di daerah pecinan Pasar Petak Sembilan, Glodok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasar pantauan, sejak 1 Februari, pasar yang terletak di kawasan Klenteng Dharma Bakti --klenteng tertua di Jakarta-- tersebut sudah meriah dengan euforia penjual menjajakan beragam aksesori Imlek. Pembeli dari beragam daerah juga mulai berdatangan.

Tiga jenis pernak-pernik berikut ini paling banyak diburu untuk persiapan menjelang tahun baru Cina.

1. Lampion

Nana, penjaja pernak-pernik Imlek yang menggelar dagangannya di sekitar Pasar Petak Sembilan, saat ditemui pada Minggu, 4 Februari 2018, mengatakan jualan yang paling laris di lapaknya adalah lampion. "Umumnya orang membeli lampion untuk dipasang di depan rumah," katanya.

Ada beragam versi lampion yang ditawarkan, mulai yang tak bermotif alias polos hingga yang bertuliskan huruf Mandarin. Ada pula lampion dengan lampu di dalamnya yang bisa menyala bila dihubungkan dengan arus listrik.

Selain motif dan jenisnya yang berbeda, ukurannya pun lain-lain. "Ada yang besar, ada yang kecil," ucap Nana. Lampion kecil dibanderol Rp 120 ribu, sedangkan yang besar Rp 500 ribu.

Lampion menjadi pralambang lentera atau penerangan bagi kehidupan orang-orang Tionghoa.

2. Kertas-kertas dengan tulisan "Fu".

Liliana, warga Tionghoa yang datang dari Cibubur, memborong hiasan kertas bertuliskan huruf "Fu". "Ini yang harus ada setiap Imlek," katanya.

Fu berarti hoki atau keberuntungan. Jadi, kertas Fu, yang nanti bakal ditempel di dinding-dinding rumah, dipercaya akan membawa kebaikan buat para penghuninya.

3. Gantungan dengan hiasan shio anjing.

Imlek tahun ini menandai dimulainya tahun anjing. Semua pedagang aksesori Imlek menjajakan macam-macam hiasan berlambang hewan tersebut.

Salah satu hiasan shio anjing yang terpantau paling diburu adalah gantungan. "Biasa mereka (warga Tioghoa) menggantungnya di mobil, sisi-sisi rumah, atau di pohon-pohon hias," kata Nana.

Gantungan shio anjing dibanderol paling murah Rp 10 ribu dan paling mahal Rp 65 ribu.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus