Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kemeriahan menyambut Imlek atau tahun baru Cina adalah belanja pernak-pernik. Di Jakarta, sentra penjualan pernak-pernik Imlek terpusat di daerah pecinan Pasar Petak Sembilan, Glodok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasar pantauan, sejak 1 Februari, pasar yang terletak di kawasan Klenteng Dharma Bakti --klenteng tertua di Jakarta-- tersebut sudah meriah dengan euforia penjual menjajakan beragam aksesori Imlek. Pembeli dari beragam daerah juga mulai berdatangan.
Tiga jenis pernak-pernik berikut ini paling banyak diburu untuk persiapan menjelang tahun baru Cina.
1. Lampion
Nana, penjaja pernak-pernik Imlek yang menggelar dagangannya di sekitar Pasar Petak Sembilan, saat ditemui pada Minggu, 4 Februari 2018, mengatakan jualan yang paling laris di lapaknya adalah lampion. "Umumnya orang membeli lampion untuk dipasang di depan rumah," katanya.
Ada beragam versi lampion yang ditawarkan, mulai yang tak bermotif alias polos hingga yang bertuliskan huruf Mandarin. Ada pula lampion dengan lampu di dalamnya yang bisa menyala bila dihubungkan dengan arus listrik.
Selain motif dan jenisnya yang berbeda, ukurannya pun lain-lain. "Ada yang besar, ada yang kecil," ucap Nana. Lampion kecil dibanderol Rp 120 ribu, sedangkan yang besar Rp 500 ribu.
Lampion menjadi pralambang lentera atau penerangan bagi kehidupan orang-orang Tionghoa.
2. Kertas-kertas dengan tulisan "Fu".
Liliana, warga Tionghoa yang datang dari Cibubur, memborong hiasan kertas bertuliskan huruf "Fu". "Ini yang harus ada setiap Imlek," katanya.
Fu berarti hoki atau keberuntungan. Jadi, kertas Fu, yang nanti bakal ditempel di dinding-dinding rumah, dipercaya akan membawa kebaikan buat para penghuninya.
3. Gantungan dengan hiasan shio anjing.
Imlek tahun ini menandai dimulainya tahun anjing. Semua pedagang aksesori Imlek menjajakan macam-macam hiasan berlambang hewan tersebut.
Salah satu hiasan shio anjing yang terpantau paling diburu adalah gantungan. "Biasa mereka (warga Tioghoa) menggantungnya di mobil, sisi-sisi rumah, atau di pohon-pohon hias," kata Nana.
Gantungan shio anjing dibanderol paling murah Rp 10 ribu dan paling mahal Rp 65 ribu.