Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa arti rumah bagi kamu? Kalau buat gue, rumah adalah tempat pandangan mata memulai dan menutup hari. Yah, walaupun untuk beberapa teman dari profesi tertentu kadang tidak mendukung statement ini, karena seringkali begadang di kantor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi buat gue, rumah yang nyaman berpengaruh besar untuk memfasilitasi me time gue, waktu beristirahat, maupun berkarya di luar jam kantor. Penampakan keadaan rumah/kamar mencerminkan kepribadian orang yang tinggal dan merawat kediamannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terus, gue mau beres-beres rumah. Soalnya berantakan kayak bubur ayam yang diaduk. Enak sih, tapi berantakan. Tepatnya bukan rumah sih, tapi apartemen. Mungkin ini bukan bulan yang lazim untuk beres-beres rumah, masih September gitu. Biasa kan orang beberes sebelum tahun baru ya. Tapi, gue merasa mau membuang banyak hal yang sebenarnya gak berguna di kediaman gue. Daripada bikin mumet.
Idenya dari sini sih. Tapi gue gak segininya juga.
Pengennya kandang gue semakin simple, simpan barang yang emang berharga atau perlu saja. Tumpukan barang yang gak terpakai ini kan sebenarnya gak bikin gue makin tajir juga ye. Mendingan diberesin. Mau nyortir yang gak terpakai, sebagian disumbangkan atau dikasih ke orang yang membutuhkan. Dan gue gak mau menunggu sampai tahun baru untuk ngeberesin ini semua. Yoi.
Jadi, mari kita lakukan inspeksi. Jadi awalnya, penampakan apartemen gue macam gini.
Tulisan ini sudah tayang di Johanakusnadi