Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jangan Menahan Buang Air Kecil Saat Travelling, Ini 3 Bahayanya

Wisatawan tak jarang menahan buang air kecil karena berbagai alasan. Ketahui risiko kesehatan jika terlalu lama menahan pipis.

12 Maret 2020 | 19.43 WIB

Toilet umum di Tokyo yang bernama Toylets ini dilengkapi sensor tekanan urine untuk mengoperasikan video game khusus. Di toliet ini pengguna bisa buang air kecil sambil bermain games. Dailymail.co.uk
Perbesar
Toilet umum di Tokyo yang bernama Toylets ini dilengkapi sensor tekanan urine untuk mengoperasikan video game khusus. Di toliet ini pengguna bisa buang air kecil sambil bermain games. Dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang kerap menahan keinginan buang air kecil saat sedang travelling dengan berbagai alasan. Misalnya toilet kurang bersih; tidak ada air atau tisu; toilet penuh; terjebak macet; khawatir tertinggal pesawat, bus, atau kereta; dan bermacam sebab lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebaiknya buang air kecil sebelum bepergian dan pastikan ada fasilitas kamar mandi di sarana transportasi atau jalur yang dilalui selama travelling. Bagi yang menempuh perjalanan jauh, pastikan selalu membawa peralatan sanitasi, setidaknya air mineral dalam kemasan atau tisu basah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Sehatq, kandung kemih seseorang yang sehat pada umumnya dapat menahan sekitar 500 cc air seni atau urine. Artinya, minum sebotol air mineral berisi 600 cc berpotensi membuat kantung kencing terisi hampir penuh karena tidak semua air dalam jumlah yang sama akan dibuang melalui urine.

Jika kandung kemih mencapai batas tadi, muncul rasa ‘kebelet’ untuk buang air kecil. Laki-laki cenderung mampu bertahan lebih lama dibanding perempuan karena perbedaan susunan otot kantung kemih.

Ilustrasi toilet. Shutterstock.com

Berikut bahaya yang ditimbulkan dari menahan buang air kecil dalam waktu lama.

  1. Infeksi kandung kemih atau sistitis
    Salah satu manfaat berkemih adalah membuang bakteri di saluran air kencing paling luar atau uretra. Dengan menahan pipis, artinya pembuangan bakteri tertunda dan berpotensi memicu infeksi. Infeksi saluran kencing berulang berisiko pada pembentukan batu di kandung kemih.

  2. Batu di kandung kemih
    Saat menahan buang air kecil berarti terjadi pengendapan zat-zat urine di dalam saluran kencing. Pengendapan dalam tempo lama berisiko membentuk batu pada kandung kemih. Apabila sudah terbentuk menjadi batu, maka seseorang tidak bisa buang air kecil karena batu tersebut menghambat saluran kencing dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

  3. Tekanan darah meningkat
    Sebuah riset menunjukkan tekanan darah mulai meningkat saat menahan kencing sekitar tiga jam. Setelah urine keluar, tekanan darah kembali menurun. Tekanan darah juga meningkat ketika sudah terbentuk batu di kandung kemih dan menyumbat buang air kecil, ditambah rasa sakit yang hebat.

Apabila terpaksa betul menahan buang air kecil, segeralah buang limbah di dalam tubuh Anda saat mendapati toilet. Apapun alasannya, kesehatan harus menjadi yang utama.

SEHATQ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus