Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jenuh di Kota? Ini 5 Rekomendasi Desa Wisata yang Patut Dikunjungi

Anda merasa jenuh dengan kehidupan di kota? Cobalah mengunjungi desa wisata berikut ini untuk menikmati alam pedesaan.

2 Juli 2022 | 16.00 WIB

Wisata Desa Pujon Kidul Malang mampu memadukan sanitasi dan pariwisata. TEMPO/Eko Widianto
Perbesar
Wisata Desa Pujon Kidul Malang mampu memadukan sanitasi dan pariwisata. TEMPO/Eko Widianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak dimungkiri, beban kerja dan rutinitas aktivitas di kota sering kali membuat penduduk kota merasa jenuh, bosan, dan kelelahan. Maka dari itu, tidak sedikit penduduk kota yang mengurangi penatnya dengan mengunjungi daerah pedesaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kawasan pedesaan sering kali diimajinasikan sebagai lokasi yang masih lestari dengan udara segar dan penduduk yang harmonis. Tiga hal yang rasanya sudah sulit untuk ditemukan di kawasan perkotaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, banyak desa yang menyulap dirinya menjadi kawasan wisata dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Sederhananya, konsep tersebut memungkinkan kawasan desa berubah menjadi lokasi wisata tanpa menghilangkan keaslian nilai-nilai pedesaan sehingga keindahan desa dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

Berikut adalah rekomendasi tujuh desa di Indonesia yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan seperti dikutip dari kemenparekraf.go.id:

1. Desa Pujon Kidul (Malang)

Desa ini terletak di Kecamatan Pujon sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Malang. Desa ini terletak di dataran tinggi sehingga memiliki lingkungan yang sejuk dan asri. Selain itu, desa ini menawarkan atraksi kepada wisatawan untuk menanam dan memetik sayuran serta memerah susu sapi.

2. Desa Pentingsari (Yogyakarta)

Desa di Kabupaten Sleman ini telah masuk sebagai 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD). Di sini, wisatawan dapat menikmati sensasi membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe.

3. Desa Ponggok (Klaten)

Daya tarik utama desa ini terletak pada destinasi perairan. Setidaknya, terdapat lima sumber mata air di Desa Ponggok dengan destinasi unggulannya adalah Umbul Ponggok. Di sini, wisatawan bisa mencoba untuk berenang, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air.

4. Desa Kete Kesu (Toraja)

Sesungguhnya desa ini merupakan desa adat yang menawarkan atraksi berupa upacara adat rambu solo dan kuburan tebing batu yang diperkirakan telah berusia 500 tahun. Karena masih berbentuk desa adat, pengunjung juga dapat melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di desa ini. Konon rumah-rumah tersebut telah berusia lebih dari 300 tahun.

5. Desa Penglipuran (Bali)

Sama halnya dengan Desa Pentingsari di Yogyakarta, Desa Penglipuran juga tergolong sebagai 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa wisata ini juga dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia. Daya tarik dari desa ini adalah aturan adat yang masih dipegang kental. Salah satunya adalah larangan untuk menggunakan kendaraan bermotor pada area desa. Selain itu, tata ruang di Desa Penglipuran juga ditata berdasarkan konsep Tri Mandala sesuai kepercayaan setempat sehingga membuat desa tampak lebih rapi dan tertata.

Kelima destinasi wisata desa di atas dapat Anda coba untuk mengisi waktu dan mengurangi penat sewaktu akhir pekan yang sudah di depan mata. Walaupun sudah dikategorikan sebagai tempat wisata, sebaiknya Anda tetap harus mematuhi aturan di daerah setempat dan berusaha untuk menjaga kelestarian alam di desa-desa tersebut.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus