Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kawasan Glodok Jakarta akan Ditata Jadi Destinasi Wisata Sejarah Pecinan

Kawasan Glodok akan ditata sedemikian rupa sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan.

28 September 2021 | 08.43 WIB

Suasana penjualan pernak-pernik Imlek menjelang Tahun Baru Cina di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Suasana penjualan pernak-pernik Imlek menjelang Tahun Baru Cina di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, kawasan Glodok di Jakarta Barat telah dikenal sebagai kawasan pecinan karena dihuni banyak warga etnis Tionghoa. Pemerintah Kota Jakarta Barat pun berencana menata kawasan itu menjadi lokasi wisata sejarah Pecinan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Konsepnya adalah konsep kembali ke jaman dulu di mana itu menjadi pusat bisnis dan wisata sejarah," kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat Iqbal Idham Ramid, Senin, 27 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Iqbal, kawasan Glodok akan ditata sedemikian rupa sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan. Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Barat sudah menyusun konsep penataan lokasi tersebut.

Sejumlah penataan yang akan dilakukan antara lain perbaikan trotoar dan pembangunan beberapa fasilitas umum. Iqbal juga mengatakan penataan di sana akan melibatkan masukan dari warga setempat.

"Ada beberapa masukan masukan dari mereka yang kita akomodir dalam desain," kata Iqbal.

Kawasan Glodok merupakan kawasan pecinan tertua di Jakarta. Sejak zaman kolonial, kawasan itu telah menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar.

Hingga saat ini, deretan pertokoan yang menjual barang-barang khas negeri tirai bambu masih ditemukan di Glodok. Keberadaan Vihara dan gereja di sana juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun di sisi lain, pernah terjadi juga peristiwa pembantaian etnis di sana oleh pemerintahan Belanda yang merasa terancam dengan keberadaan warga Cina.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus