Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kebun Binatang Jerman Bangkrut, Bila Kepepet Solusinya Bisa Ngeri

Kebun Binatang Neumunster di ambang bangkrut. Bila kepepet, mereka berencana menyembelih koleksinya, lalu dagingnya diberikan untuk satwa lain.

15 April 2020 | 23.05 WIB

Gajah koleksi Kebun Binatang Neumunster. Foto: News Maker
material-symbols:fullscreenPerbesar
Gajah koleksi Kebun Binatang Neumunster. Foto: News Maker

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jerman, seperti sudah menjadi kebiasaan warga berkunjung ke kebun binatang saat libur. Maka tak heran, pada liburan Paskah, biasanya Kebun Binatang Neumunster, Jerman, dipadati warga. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, wabah virus corona membuat Kebun Binatang Neumunster sepi. Hari libur Paskah yang seharusnya panen pemasukan berubah menjadi susah payah, menanti sumbangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebun binatang di Jerman bagian utara bahkan mengakui, harus memotong koleksi mereka, lalu dagingnya diberikan kepada hewan lainnya, jika kebun binatang ingin selamat.

"Kami telah membuat daftar hewan yang harus disembelih terlebih dahulu," kata Verena Kaspari dari Kebun Binatang Neumunster kepada Die Welt.

Kaspari mengatakan menyembelih beberapa hewan sehingga yang lain bisa hidup akan menjadi pilihan terakhir, dan "tidak menyenangkan". Da tentu saja, langkah tersebut juga tak bisa menyelesaikan masalah keuangan yang dihadapi Kebun Binatang Neumunster.

Anjing laut dan penguin membutuhkan sejumlah besar ikan segar setiap hari, katanya, "Jika itu yang terjadi, aku harus menidurkan hewan, daripada membiarkan mereka kelaparan," katanya. "Paling buruk, kami harus memberi makan beberapa hewan kepada yang lain."

Kebun binatang yang dikelola Kaspari milik sebuah asosiasi, yang tidak ditanggung oleh dana darurat negara untuk usaha kecil. Dia memperkirakan hilangnya pendapatan kebun binatang di musim semi ini sekitar € 175.000 (£ 152.400).

Selain permintaan langsung untuk sumbangan publik, kebun binatang Jerman secara berkelompok, meminta bantuan pemerintah senilai € 100 juta, lapor DPA.

Verena Kaspari Direktur Kebun Binatang Neumunster, terus mencari sumbangan untuk menghidupi kebun binatang yang ia kelola. Foto: Kieler Nachrichten

Nasib Kebun Binatang Eropa

Asosiasi kebun binatang nasional Jerman (VdZ) berpendapat bahwa kebun binatang, tidak seperti banyak bisnis lain, tidak dapat melakukan hibernasi dan menurunkan biaya. Hewan masih harus diberi makan setiap hari dan dirawat, sementara kandang tropis harus dipanaskan di atas 20C.

Kepala VdZ Jorg Junhold mengatakan, karantina wilayah (Lockdown) merugikan keuangan kebun binatang khas Jerman sekitar € 500.000 per minggu karena kehilangan omset.

Kebun Binatang Schonbrunn, salah satu daya tarik utama Wina, mengatakan dapat mengatur waktu dengan simpanan yang ada. Tetapi pada tanggal 1 April, ia mengirim 70 persen dari 230 stafnya dirumahkan tanpa gaji selama tiga bulan.

Austria memiliki sistem "Kurzarbeit" (pekerjaan jangka pendek bersubsidi) seperti di Jerman, sehingga sebagian besar pekerja tidak kehilangan pekerjaan ketika majikan mereka menghadapi masa-masa sulit.

Sementara itu, beberapa penjaga kebun binatang juga memperingatkan bahwa krisis mengganggu emosional bagi hewan-hewan tertentu, karena mereka kehilangan perhatian yang biasanya mereka dapatkan dari publik.Hachmeister di Kebun Binatang Berlin mengatakan kera terutama suka ditonton orang.

Seekor anak Panda digendong petugas saat konferensi pers usi diumumkan namanya di Kebun Binatang Berlin, Jerman, 9 Desember 2019. REUTERS/Hannibal Hanschke

Dia mengatakan anjing laut dan burung beo juga terpesona oleh pengunjung mereka, dan bagi mereka sekarang ini sangat membosankan.

Pekan lalu Kebun Binatang Moskow juga mengatakan dua panda raksasa kehilangan sesuatu sekarang, "Mereka mulai jauh lebih aktif mendekati setiap orang yang berjalan melewati kandang mereka," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus