Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Libur sehari di Yogyakarta tepat dimanfaatkan untuk berwisata kuliner. Sebab, kota ini punya segudang varian makanan yang siap dieksplorasi. Tak heran, belakangan ini, Kementerian Pariwisata menetapkannya sebagai destinasi kuliner nasional mendampingi Bali, Bandung, Solo, dan Semarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak cuma variannya yang menggiurkan, harga yang dibanderol untuk kuliner di Yogyakarta pun kesohor murah. Bahkan, hanya dengan Rp 50 ribu, Anda bisa menikmati sarapan hingga makan malam sampai kenyang. Berikut ini daftar kuliner yang bisa Anda sambangi, seperti yang dihimpun Tempo ketika berkunjung ke Yogyakarta pada 24 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sarapan Gudeg Bu Manto Gejayan
Sarapan gudeg sepertinya menjadi awalan yang menarik. Bila mencari gudeg yang murah dan enak, Anda bisa melipir ke perempatan Jalan Affandi, Gejayan. Lantas, Anda akan menemui kedai gudeg Bu Manto.
Bu Manto hanya menggelar etalase sederhana di trotoar Jalan Affandi, tepat di depan Masjid Ash-Shobar, Soropadan, setiap pukul 07.00. Namun lapaknya tak pernah terlihat bercelah sedikit pun. Kerumunan pengunjung selalu tampak padat menutupi etalase.
Bu Manto menjual gudeg basah. Uniknya, gudeg itu disajikan dengan urap dan bubur. Rasa pedas gudeg pun bukan cuma berasal dari sayur krecek, tapi juga sambal urap. Perpaduan gudeg dan urap menciptakan rasa yang lain. Gudeg terasa lebih segar. Sedangkan bubur membuat gudeg terasa lebih gurih.
Bu Manto biasanya royal menciduk gudeg untuk pelanggannya. Jadia porsinya pun tergolong besar. Meski demikian, harganya murah. Gudeg lengkap dengan telur, urap, dan bubur dibanderol Rp 8.000.
2. Makan Siang Ayam Geprek Bu Rum
Masih tak jauh dari Jalan Gejayan, menjelang siang, menghentikan perjalanan di Jalan Wulung, Depok, Sleman, sepertinya tepat. Warung-warung ala mahasiswa di sepanjang jalan kawasan perguruan tinggi itu menawarkan beragam makanan dengan harga miring.
Bukan berarti kualitas rasanya abal-abal. Salah satu yang diandalkan, misalnya, warung ayam geprek Bu Rum. Ayam geprek itu diklaim menjadi ayam geprek pertama sebelum ayam geprek kekinian muncul. Ruminah, pemiliknya, mengatakan ia sudah membuka usaha sejak 2003.
Ayam geprek Bu Rum lalu menjadi primadona dan tak pernah sepi pembeli. Terkenal murah, seporsi ayam dan nasi beserta lauk sayur-mayur cuma dibanderol Rp 11 ribu. Sedangkan konsumen pun boleh mengambil sendiri nasi dan sayur ala prasmanan. Ayam geprek Bu Rum adalah surga bagi pecinta pedas karena di sana tamu dapat memilih jumlah cabai sesukanya.
3. Makan Malam Sate Tarumartani
Makan malam lauk sate ayam atau kambing bukan keputusan yang kurang tepat saat Anda melancong ke Kota Pelajar. Sebab, di sini, banyak perantau dari Madura yang membuka warung sate dan lantas terkenal. Misalnya sate ayam dan kambing olahan Cak Umarsa’i yang berlokasi di Jalan Komisaris Polisi Bambang Suprapto, Baciro, depan eks pabrik cerutu Tarumartani.
Sate asli Madura tersebut dihidangkan dalam porsi besar. Seperti ciri khas sate Jawa Timur lain, sambal kacang yang royal dituangkan dalam sepiring berisi 10 tusuk sate. Ditambahkan pula irisan bawang merah segar dan irisan cabai merah mentah.
Ada dua pilihan sate, yakni ayam dan kambing. Sate ayam dibanderol Rp 20 ribu per 10 tusuk dan sate kambing Rp 26 ribu per 10 tusuk.
Foto 
