Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis Kahitna, Mario Ginanjar girang bukan kepalang ketika tahu Kahitna ditantang menampilkan konsep baru setahun lalu. Grup musik asal Bandung berusia 33 tahun itu diminta berdendang sambil menari untuk menyegarkan penampilan di atas panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Aku langsung minta latihan menari di level mahir," kata Mario Ginanjar pada Jumat, 18 Oktober 2019. Pria 37 tahun itu jatuh hati pada menari sejak masih bocah. Dia berjoget di mana pun, bahkan di restoran saat makan bersama keluarga dan di parkiran mobil, juga dalam acara sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lantaran tak tahan terhadap perisakan kawan-kawannya karena kebiasaannya tersebut, Mario Ginanjar akhirnya memilih berhenti menari. "Tapi menari adalah cinta pertama saya," tuturnya. Sebab itu, Mario senang sekali ketika diminta menari lagi. Seperti cinta lama bersemi kembali alias CLBK.
Band Kahitna turut ambil bagian dalam konser Irreplaceable Yovie Widianto di Pelanary Hall JCC Senayan Jakarta (24/9). TEMPO/Nurdiansah
Permintaan Mario Ginanjar berlatih menari langsung ke level mahir berbuah sedikit penyesalan. Setelah lama tidak menari, dia merasa tubuhnya butuh penyesuaian. Terlebih, pelatih tarinya adalah Reza Muhammad, salah seorang penari latar Agnes Monica. "Agnes itu energik, jadi Reza terbawa. Kebayang, dong, bagaimana kami latihan," ucapnya.
Mario Ginanjar dan dua vokalis lain Kahitna, Hedi Yunus dan Carlo Saba, pun sering ngos-ngosan. Terlebih ketika membawakan lagu Lajeungan. Mereka sampai meminta disediakan tabung oksigen tambahan di belakang panggung. "Oksigennya sih jarang dipakai, tapi kami selalu tempelan koyok begitu sampai hotel,” ujar Mario sambil tertawa.