Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalan-jalan bersama rombongan dengan naik kereta wisata tentu akan memberikan pengalaman berbeda. Kereta wisata merupakan layanan khusus dari PT Kereta Api Indonesia yang menyediakan gerbong berkapasitas terbatas dan memiliki fasilitas lengkap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah layanan dan kemudahan dalam kereta wisata antara lain welcome drink, wi-fi gratis, makan prasmanan yang menyajikan menu utama sampai buah-buahan, kopi, teh, air mineral. Ada pula hiburan televisi interaktif atau video on demand di belakang setiap kursi kereta, persis seperti hiburan di pesawat. Penumpang kelas VIP dan VVIP juga memiliki petugas tersendiri yang akan melayani setiap kebutuhan mereka.
Pelaksana Operasi PT Kereta Api Pariwisata Akbar Wahyudono mengatakan kereta wisata ini bisa disewa untuk rombongan. "Kalau charter kereta wisata dimulai dari harga Rp 17 juta sampai Rp 34 juta," kata Akbar Wahyudono di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Mei 2019.
Suasana ruang duduk di kereta wisata. TEMPO/Vindry Florentin
Tersedia 15 unit kereta wisata. Setiap kereta memiliki desain interior yang berbeda. Ada kereta wisata yang kapasitasnya hanya 20 penumpang dan 28 penumpang dengan interior kursi sebagaimana kereta pada umumnya. Ada pula kereta wisata yang memiliki tempat duduk sofa dan dilengkapi ruang rapat, kamar tidur, sampai tempat hiburan bersama seperti karaoke dengan televisi ukuran jumbo.
Kereta wisata ini, menurut Akbar, berjalan setiap hari dan disambungkan dengan kereta lain sesuai rutenya, misalnya Argo Parahyangan, Sembrani, Bangunkarta, dan Argo Wilis. Bagi masyarakat yang hendak menyewa bisa melakukan pemesanan melalui sambungan telepon kepada pihak pelayanan pelanggan PT Kereta Api Pariwisata. "Atau datang ke loket di Stasiun Gambir yang buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 18.00," tuturnya.
Suasana ruang tidur di gerbong kereta wisata tipe Jawa. TEMPO/Vindry Florentin
Akbar menyarankan penyewa kereta wisata melakukan pemesanan paling lambat sepekan sebelum keberangkatan. Musababnya, petugas kereta api harus menyiapkan kebutuhan operasional sarana kereta beserta kru yang bertugas. "Kami menargetkan tidak boleh ada komplain dari penumpang," kata dia.
Foto 
