Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.

15 April 2024 | 09.17 WIB

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Perbesar
Ilustrasi interior hotel. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat rata-rata okupansi hotel di wilayah itu selama selama periode libur Lebaran 2024 hanya 80 persen. Capaian itu meleset dari target okupansi rata rata hotel di lima kabupaten/kota DIY yang semula diharapkan bisa menembus 90 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dari hotel-hotel di lima kabupaten/kota DIY, hanya hotel di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang okupansinya bisa menyentuh angka 90 persen, terutama pada 12-13 April lalu," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono pada Ahad, 14 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun hotel-hotel di tiga kabupaten lain seperti Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul masih meleset dari target itu.

Deddy menuturkan, pada musim libur Lebaran ini, tren kenaikan okupansi hotel di seluruh DIY baru terjadi mulai Lebaran hari kedua atau 11 April 2024. Padahal, PHRI DIY semula memprediksi kenaikan okupansi minimal 70 persen bakal terjadi H-1 dan Lebaran hari pertama, atau 9- 10 April 2024.

"Namun ternyata pada 9-10 April itu okupansi rata rata hanya mentok 50 persen, di sinilah prediksi (target okupansi) itu meleset," kata dia.

Wisatawan menghindari kemacetan

Sejumlah faktor pun ditengarai menjadi penyebab melesetnya target okupansi terutama pada 9-10 April itu. Salah satunya, wisatawan berupaya menghindari kemacetan arus lalu lintas menuju Yogyakarta di tanggal itu sehingga menunda perjalanannya sampai 11 April.

"Ada juga mungkin faktor wisatawan pada 9-10 itu masih memiliki acara keluarga, sehingga menunda perjalanan," kata dia.

Deddy mensinyalir pula, tak sedikit wisatawan masih menerapkan pola lama saat merencanakan libur. Misalnya, baru melakukan pemesanan kamar pada saat kedatangan di Yogyakarta.

"Sebagian wisatawan libur Lebaran ini masih on the spot (datang baru reservasi), tidak reservasi dulu," kata dia.

PHRI DIY pun berharap salah satu yang perlu dievaluasi pada libur Lebaran tahun ini tak lain penyelenggaraan event yang lebih diperbanyak, baik level nasional maupun internasional terutama menjelang Lebaran. Event-event ini diharapkan akan menarik wisatawan untuk datang ke Yogyakarta. 

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus