Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ridho Hafiedz atau yang dikenal dengan Ridho Slank mengaku bisa berhemat hingga Rp 25 juta per bulan sejak adanya dompet digital. Gitaris Slank itu mengatakan kehidupannya sangat diuntungkan dengan kemajuan teknologi khususnya sistem pembayaran digital. Kini Ridho Slank hanya perlu mengisi dompet digital keempat anaknya dan tidak menggunakan jasa sopir lagi.
"Kalau aku hitung-hitung, sejak pindah dari Cibubur ke sini, enggak ada supir sebulan kita bisa save Rp 25 juta. Karena kan ada sopir ada biaya tol, bensin, kita harus kasih uang harian juga," kata Ridho ditemui dalam acara Gelar MAPAN 2020 di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2020.
Ridho pun menghitung-hitung pengeluarannya yang lain. "Belum lagi kalo kita yang jemput, nongkrong dulu, makan dulu bisa Rp500 ribu makan doang. Aku kalkulasikan bisa save Rp20 juta - Rp25 juta. Dengan adanya aplikasi yang memudahkan kita, kita bisa mengontrol anak-anak dan anak-anak lebih save megang uangnya," lanjutnya.Gitaris Slank Ridho Hafiedz beraksi pada konser Slank yang bertajuk "Indonesia Now" di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 23 Desember 2018. Pada konser tersebut Slank membawakan beberapa lagu salah satunya yang berjudul "Mawar Merah". TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ridho, keuntungan lain dari adanya dompet digital adalah untuk mengatur pengeluaran sang anak. Dia juga bisa mengajarkan anaknya untuk mengelola keuangan sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita kayak ngajarin mereka untuk mengolah keuangan dan kita juga bisa kontrol. Kayak aku, anak pagi-pagi mau sekolah, 'Pa, isiin Gopay'. Dia bilang Rp11 ribu pas aku cek cuma Rp6 ribu. Aku isiin aja Rp12 ribu untuk pulang pergi, jadi mereka enggak bisa bohongin aku lagi untuk hal seperti itu," jelas Ridho.
Dia melanjutkan, "Hal seperti itu aku bisa mengontrol dan mereka juga bisa me-manage. Itu hal yang mungkin aku waktu kecil enggak pernah kayak gitu. Mereka sekarang sudah tahu nilai."