Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Beberapa wisatawan sudah mulai mengunjungi Pantai Kampung Melayu, Batam, yang sejak beberapa waktu lalu dicemari limbah minyak hitam. Terlihat kondisi pantai sudah mulai membaik pada Selasa, 9 Mei 2023, terutama bagian pantai yang jauh dari titik pusat pencemaran limbah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air laut yang hitam sudah mulai kembali jernih. Meskipun minyak hitam masih ada yang menempel di pasir pantai dan dinding pemecah ombak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tampak juga beberapa pengunjung sudah berenang di tepi pantai. Selain minyak hitam masih tersisa di tepi pantai, bau menyengat minyak masih tercium di sepanjang pantai.
Sedangkan di pusat tumpahan minyak berada Han Kang Restoran Seafood, air laut masih membayang bekas tumpahan minyak. Wisatawan terlihat menjauhi lokasi pusat tumpahan ini.
Andi Saputra, pengelola Pantai Lagorap mengatakan sekitar satu dua orang pengunjung sudah mulai berdatangan ke pantainya. Ia meminta pengunjung yang kebanyakan anak-anak tidak bermain di dekat pasir pantai yang masih berwarna hitam.
"Sudah mulai ada satu dua yang datang," kata Andi.
Menurut Andi, Pantai Lagorap merupakan lokasi paling ujung yang paling terdampak. Sejak kejadian pencemaran, pihaknya tidak pernah menutup pantai. Sebab, masih ada wisatawan yang hendak duduk di pondok yang disediakannya sambil menikmati es kelapa muda.
"Setelah tercemar, tidak ada sama sekali, sekarang baru satu dua ada," kata Andi.
Andi menduga proses pembersihan pantai sudah selesai dilakukan pemerintah meski minyak hitam masih ada yang menempel di pesisir pantai. Ia terpaksa membersihkan sendiri minyak hitam yang menempel di pasir pantai.
"Terpaksa kita sendirilah yang bersihkan," kata Andi.
Para pengunjung juga terlihat sudah mulai berenang di beberapa bagian pantai yang sudah mulai membaik. Salah satunya di Pantai Tok Anjang.
"Kalau sini airnya tidak bermasalah, jadi anak-anak itu sudah berani mandi," kata Jurip, pengelola Pantai Tok Anjang.
15 drum limbah cemari laut
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Kajian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepulauan Riau Edison mengatakan pembersihan sudah selesai dilakukan oleh lintas instansi di Kepulauan Riau. Setidaknya, sebanyak 15 drum, 3 jumbo bag dan beberapa bag kecil limbah tersebut berhasil diangkut dan dibersihkan dari pantai Kampung Melayu.
"Hari ini kita sudah selesaikan pembersihan tumpahan minyak," kata Edison, Senin.
Pengunjung pantai, menurut Edison, diharapkan untuk tidak mandi di laut terlebih dahulu karena belum bersih sepenuhnya. "Tetapi kalaupun mau mandi enggak apa-apa juga, air juga secara kasat mata sudah terlihat bersih," ujarnya.
Limbah akan dibawa ke perusahaan pengelola limbah yang berizin di Batam untuk dimusnahkan.
Edison berharap pencemaran laut ini tidak terjadi lagi karena merugikan masyarakat, nelayan dan pariwisata di Batam. "Sampai sekarang kita masih cari pelakunya," kata dia.
Pilihan Editor: Pencemaran Limbah Minyak di Batam, Pariwisata Pantai Lumpuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.