Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Zaman milenial, ditandai dengan perubahan tontonan dari televisi ke YouTube. Penonton YouTube, seoerti halnya televisi, tak mengenal usia. Dari anak-anak hingga usia dewasa, secara perlahan beralih melihat ke YouTube sebagai alternatif tontonan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, menonton di YouTube juga memiliki dampak buruk. Banyak tontonan yang sebenarnya tak layak ditonton anak. Contohnya anak saya sejak mengenal YouTube dari obrolan dengan teman-temannya. Akhirnya tiap pinjam smartphone saya, dia selalu memilih YouTube sebagai mainan.
Bukan perihal kuota sih yang saya khawatirkan, namun video yang akan dilihat anak saya ini loh yang saya khawatirkan.
Kita tahu sendiri bahwa konten di YouTube itu lebih banyak yang tidak mendidik, apalagi anak juga belum mengerti mana tontonan yang baik dan mana yang tidak pantas ditonton untuk seusianya. Terlebih aplikasi YouTube di smartphone itu mengunakan history, yang mana diberanda utama akan tampil referensi video yang pernah kita tonton. Tentu akan tidak baik juga jika anak saya ikut menonton drama korea yang saya tonton biasanya, hehehe.
Namun kini saya sudah tidak menghawatirkan perihal konten YouTube yang baik untuk anak, karena sekarang sudah ada aplikasi yang memang diperuntukkan untuk anak-anak, Youtube Kids.
Youtube Kids menyajikan konten-konten yang ideal untuk anak-anak. Terdapat empat kategori utama dalam aplikasi ini, Jelajah, Music,Acara, dan Pelajaran. Desainnya menarik dengan thumbnail gambar yang jauh lebih besar ketimbang di youtube biasa. Anak-anak jadi lebih mudah dalam mencari video yang di sukainya.
Sejauh yang saya lihat, konten yang disajikan memang benar-benar bermanfaat, seperti lagu-lagu anak-anak yang seharusnya dipelajari oleh anak ketimbang lagu dangdut, bukan? Juga terdapat dongeng-dongeng menarik yang bisa dinikmati anak-anak dengan visual grafis yang menarik.
Dan yang paling penting ada fitur kontrol orang tua dalam aplikasi youtube kids ini. Salah satunya adalah menonaktifkan penelusuran konten. Namun untuk fitur ini saya tetap mengaktifkannya, agar saat anak saya bermain YouTube, saya bisa menyarankannya konten yang menarik dengan mengetikkan keyword yang saya maksud.
![]() |
Gambar diblokirnya penelusuran keyword dangdut |
Namun jika kepolosan anak saya pada akhirnya bisa mengunakan fitur penelusuran dengan bantuan teman-temannya, anggap saja mereka salah memasukkan keyword untuk orang dewasa, seperti dangdut, sex dan sebagainya. Tenang, youtube kids akan menjamin anak-anak tidak akan bisa menemukan konten yang berbau dewasa.
Selain itu, ada juga fitur timer untuk membatasi lamanya anak-anak bermain youtube kids. Kita bisa mengatur dengan memilih tombol gembok, kemudian timer.
![]() |
Fitur timer pada youtube kids |
Jika waktunya sudah habis sesuai dengan timer yang kita berikan, maka tampilan YouTube Kids akan terhenti menampilkan video. Dan cara ini cukup berhasil membuat anak saya yang paling kecil berhenti untuk bermain dan mengembalikan kembali smarphonenya kepada saya.
Tapi cara ini tidak berlaku bagi kakaknya. Kakaknya cukup cerdas untuk menghilangkan fitur timer ini bukan dengan memasukkan kunci berupa perkalian yang jelas anak saya tidak mampu menjawabnya. Melainkan dengan menutup paksa aplikasi Youtube Kids, baru kemudian di buka kembali. Dan timer berhasil hilang.
Youtube Kids memang aplikasi yang bagus untuk mengenalkan teknologi pada anak dengan penyajian konten yang ideal. Namun pengawasan orang tua secara langsung tetap dibutuhkan dalam penggunaannya.
Yuk coba youtube kids? Biar kita tidak was-was saat anak menonton video youtube.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini