Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Penerimaan Visa on Arrival di Bali Capai Rp 925 miliar

Penerimaan visa kunjungan (visa on arrival/VoA) atas 1.804.443 wisatawan asing yang datang ke Bali sebesar US$ 66,3 juta atau sekitar Rp 925 miliar.

4 Januari 2016 | 23.32 WIB

Abdi dalem memandu wisatawan yang berkunjung di Pura Pakualaman, DI Yogyakarta,3 Januari 2016. Pura Pakualaman yang merupakan satu bentuk kadipaten yang terbentuk pada masa penjajahan Belanda dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Yogyakarta. A
Perbesar
Abdi dalem memandu wisatawan yang berkunjung di Pura Pakualaman, DI Yogyakarta,3 Januari 2016. Pura Pakualaman yang merupakan satu bentuk kadipaten yang terbentuk pada masa penjajahan Belanda dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Yogyakarta. A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan visa kunjungan (visa on arrival/VoA) atas 1.804.443 wisatawan asing yang datang ke Bali sebesar US$ 66,3 juta atau sekitar Rp 925 miliar selama sembilan bulan periode Januari-September 2015.

"Jumlah penerimaan itu tampaknya berkurang sebagai dampak dari penerapan bebas visa kepada sejumlah negara sahabat, sehingga tidak semua wisatawan mancanegara yang membayar VoA," kata pengamat pariwisata, Made Sudana, di Denpasar Senin, 4 Desember 2015.

Ia mengatakan, hal itu bukan berarti jumlah wisatawan asing yang datang berlibur ke daerah ini berkurang, tetapi sebaliknya bertambah ramai masyarakat internasional yang melakukan perjalanan wisata, hanya saja yang membayar VoA berkurang.

Sesuai catatan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, penerimaan VoA dari turis asing yang datang pada awal tahun rata-rata 10 juta dolar Amerika Serikat perbulan, namun belakangan ini mulai menurun menjadi hanya US$ 6,6 juta (Juni), bulan berikutnya US$ 4,7 juta pada September 2015.

Penerimaan dari sektor pariwisata tersebut, secara keseluruhnya masih cukup tinggi yakni US$ 66,3 juta periode Januari-September 2015, walau pemerintah menerapkan bebas visa kepada sejumlah negara sahabat, karena akan mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus