Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Adipati “Dolken” Koesmadji mesti menjalani kamp selama delapan hari di area Situ Lembang, Parongpong, Bandung. Anak muda ini mulai merasakan tumbuhnya jiwa korsa di dadanya sebelum menjalani masa syuting film Jenderal Soedirman garapan sutradara Viva Westi.
Dilatih Komando Pasukan Khusus, pria kelahiran Bandung, 19 Agustus 1991, ini bersama pemain lain mesti menjalani latihan fisik, baris-berbaris, menggunakan senjata, bergerilya, dan lain-lain. Bangun pagi pada suhu teramat dingin adalah menu wajib saban hari.
Semua itu, kata dia, menumbuhkan rasa kekompakan di antara pemain dalam syuting 40 hari di Bandung, Magelang, Yogyakarta, dan Wonosari. Setelah pengambilan gambar selesai, dia mengaku sikap disiplin masih tersisa di dalam dirinya.
"Pelatihan semi-militer membantu saya rajin bangun pagi, lebih berkonsentrasi, dan melakukan segala hal on time," ujarnya kepada Tempo.
Tentu Adipati juga mengambil teladan dari tokoh yang ia perankan: seorang jenderal yang tetap melawan penjajah meski kondisi tubuhnya ringkih digerogoti penyakit. Sebagai rasa hormat, dia akan memberikan tanda salut setiap kali melintasi patung Soedirman di Jalan Sudirman, Jakarta. “Dilanjutkan berdoa dan baca Al-Fatihah," katanya.
MAJALAH TEMPO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini