Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta meluncurkan atraksi baru bertajuk Pesta Senja Kotabaru atau Kotabaru Avond Feest pada Sabtu, 1 Juli 2023. Kegiatan itu memanfaatkan momentum libur panjang dan cuti bersama Idul Adha yang disambung akhir pekan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Pesta Senja Kotabaru Rasakan Pemukiman Belanda Tempo Dulu
Gelaran yang dipusatkan di sepanjang Jalan I Dewa Nyoman Oka, atau sekitar satu kilometer timur Tugu Jogja itu menyuguhkan berbagai atraksi unik bernuansa kolonial. Acara itu untuk merasakan lagi aura Kotabaru yang di masa sebelum kemerdekaan silam menjadi pemukiman warga Belanda yang dibangun mengusung konsep kota taman atau garden city nan homey.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pesta Senja itu menampilkan antara lain Boulevard Stage Moon Genk, penampilan aksi jalanan, ethnichestra, Mlenuk Voice, Paksi Band, Jogja Salsa Community, serta bazar yang menampilkan kuliner jadul dengan nuansa kolonial pula. Wisatawan yang datang bisa berkunjung ke salah satu bangunan cagar budaya paling lawas di kawasan itu, yakni Ndalem Gondokusumo. Bangunan itu diperkirakan sama tuanya dengan awal Kotabaru dibangun atau sekitar 1917 -1920 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ndalem Gondokusumo ini rumah pertama, cikal bakal pemukiman di Kotabaru," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko sore tadi. Wahyu mengatakan Pesta Senja ini sekaligus menjadi semacam gong pendongkrak lama tinggal wisatawan yang sudah berlibur ke Yogya sejak Selasa, 27 Juni lalu.
Wisatawan Perlama Kunjungan ke Yogyakarta
Wisatawan dengan hadirnya kegiatan itu diharapkan bisa memperlama masa tinggalnya dan berbelanja lebih banyak sehingga putaran uang meningkat. "Pesta Senja ini menjadi pilihan wisata malam hari selain Malioboro yang menarik, juga untuk memecahkan keramaian di Malioboro," kata dia.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengungkapkan, tren kunjungan pariwisata di Kota Yogyakarta hingga pertengahan 2023 ini sudah mencapai 1.627.000 wisatawan. Angka itu hanya kurang sedikit dari target kunjungan sepanjang 2023 yang dipatok pemerintah kota sebanyak 1,8 juta wisatawan.
Nyaris terlampauinya target kunjungan itu didorong sejumlah libur hari raya yang digabung cuti bersama, termasuk Idul Adha 2023 ini. "Fokus kami tak lagi sekadar target atau kuantitas kunjungan wisata itu, tapi bagaimana kualitas kunjungan itu," kata Singgih.
Kualitas kunjungan yang dimaksud Singgih, meliputi faktor lama tinggal (lenght of stay) wisatawan dan besarnya uang yang dibelanjakan wisatawan saat berlibur di Yogya. "Untuk mengejar kualitas itulah yang jadi pekerjaan rumah, bagaimana wisatawan ini merasa makin betah berlibur dan perputaran uang lebih besar," kata dia.
Lama tinggal wisatawan atau length of stay di Kota Yogya libur pekan ini disebut menyentuh 1,8 hari. Rata-rata wisatawan diperkirakan menghabiskan uang sampai Rp 2,1 juta selama berlibur itu.
Tak hanya membidik masa libur sekolah, Singgih mengatakan banyaknya event yang digenjot saat ini juga membidik wisatawan mancanegara. "Di Eropa sekarang masuk liburan musim panas, sehingga kunjungannya berpotensi meningkat," kata dia.