Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Rhoma Irama Bintang Tamu Lapor Pak! Sebut Nama Asli dan Kenapa Raih Doktor Honoris Causa Musik

Raja dangdut Indonesia, Rhoma Irama menjadi bintang tamu sitkom Lapor Pak!. Berikut profilnya.

24 April 2023 | 13.50 WIB

Vokalis grup musik dangdut Soneta Group, Rhoma Irama, beraksi saat tampil pada acara "RE:Creating" di Bengkel Space SCBD, Jakarta, Senin, 20 Desember 2021. Grup dangdut legendaris tersebut membawakan beberapa lagu di antaranya Judi, Mirasantika, dan Kata Pujangga. ANTARA/Muhammad Adimaja
Perbesar
Vokalis grup musik dangdut Soneta Group, Rhoma Irama, beraksi saat tampil pada acara "RE:Creating" di Bengkel Space SCBD, Jakarta, Senin, 20 Desember 2021. Grup dangdut legendaris tersebut membawakan beberapa lagu di antaranya Judi, Mirasantika, dan Kata Pujangga. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan Instagram resmi @laporpak_trans7, Rhoma Irama tampil menjadi bintang Lapor Pak! sebagai bintang tamu dalam episode Halalbihalal. Rhoma Irama tampil dalam sitkom ternama Trans7 tersebut pada 22 April 2023 pukul 20.30.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ia menceritakan asal nama Rhoma Irama, padahal semula namanya Raden Irama. Bahkan Raja Dangdut itu mengisahkan dirinya pernah tinggal kelas beberapa kali karena sering absen sekolah  manggung sejak ia duduk di bangku SMP bahkan sampai sebulan saat pentas di Papua. Ia pun menyebutkan pelawak legenda Bing Slamet pernah sepanggung dengannya saat ia bocah. 

Profil Rhoma Irama

Raden Haji Oma Irama yang kerap dipanggil Rhoma Irama lahir pada 11 Desember 1946 dengan darah Sunda. Rhoma Irama sempat menempuh kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya sampai tuntas. Ia lebih tertarik untuk menempuh pendidikan di luar negeri karena lebih menantang.

Lalu, pada Februari 2005, ia berhasil mendapatkan gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut. Namun, gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak lantaran universitas ini diketahui tidak memiliki murid sama sekali di Amerika Serikat (AS) dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. 

Awal karier Rhoma Irama di dunia hiburan mulai dikenal melalui film anak-anak, Djendral Kantjil (1958). Lalu, ia memulai kariernya di dunia musik sejak berusia 11 tahun. Rhoma yang sudah piawai dalam bernyanyi dan bermain musik, secara perlahan, mulai membentuk band Tornado bersama kakaknya Benny Muharam pada 1959. Dalam bermusik, Rhoma dan Benny mengadopsi gaya bernyanyi Everly Brothers di Tornado. Kemudian, pada 1963 Tornado berubah bentuk menjadi Gayhand. 

Setelah itu, ia memutuskan untuk pindah dan bergabung dalam Orkes Chandra Leka sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta pada 13 Oktober 1973. Bersama Soneta, Rhoma tercatat memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya. Nama Rhoma Irama dalam dunia tarik suara semakin berkibar, bahkan sampai melebar ke luar negeri. Ia sempat tampil di beberapa negara, antara lain Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei Darussalam, sebagaiamana dilansir p2k.stekom.ac.id.

Rhoma pun mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu dengan memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu. Selain itu, semboyan tersebut juga berarti agen yang melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.

Namun, tidak hanya musik rock yang dipadukan oleh Rhoma Irama, tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. Lagu-lagu ciptaan Rhoma pun mewakili berbagai suasana, yaitu nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, cinta bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. Inilah yang membuat setiap lagu Rhoma mempunyai cita rasa berbeda dari musisi ternama lainnya.

Selain sukses di dunia musik, Rhoma pun sukses di dunia adu peran. Data PT Perfin menyebutkan bahwa hampir semua film yang dibintangi Rhoma selalu laku. Bahkan, sebelum film selesai diproses, banyak orang yang sudah membelinya lebih dahulu, seperti Satria Bergitar. Meskipun filmnya sukses secara komersial, tetapi Rhoma tidak pernah makan dari uang film, ia lebih memilih hidup dari uang kaset. Rhoma lebih memilih menyumbangkan hasil film untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Raja Dangdut Indonesia ini juga sempat terjun dalam dunia politik. Pada masa awal Orde Baru, Rhoma Irama sempat menjadi maskot penting PPP, usai selalu dimusuhi pemerintah Orde baru lantaran menolak bergabung dengan Partai Golkar.

Rhoma Irama juga sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih menjadi anggota DPR mewakili utusan Golongan, yaitu mewakili seniman dan artis pada 1993. Pada pemilu 2004, Rhoma tampil pula di panggung kampanye PKS. Lalu, pada 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 dan menjadi pertanda peluncuran laman pribadinya, rajadangdut.com.

Pilihan Editor: 76 Tahun Rhoma Irama, Tak Cuma Begadang Inilah Kiprah Raja Dangdut Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus