Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Selain Turis AS, Berikut Pelancong yang Dilarang Masuk Uni Eropa

Uni Eropa melarang turis Amerika Serikat pelesiran ke wilayahnya, meskipun Eropa telah dibuka untuk wisatawan mancanegara.

3 Juli 2020 | 13.32 WIB

Puluhan pengunjung menikmati matahari saat berjemur setelah pelonggaran lockdown ketika pandemi COVID-19 di pantai St. Pete, Florida, 4 Mei 2020.  Protes luas terjadi di Amerika Serikat  yang menganggap penguncian wilayah melanggar hukum. REUTERS/Steve Nesius
Perbesar
Puluhan pengunjung menikmati matahari saat berjemur setelah pelonggaran lockdown ketika pandemi COVID-19 di pantai St. Pete, Florida, 4 Mei 2020. Protes luas terjadi di Amerika Serikat yang menganggap penguncian wilayah melanggar hukum. REUTERS/Steve Nesius

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak segera jelas kapan turis Amerika dan juga dari negara-negara besar lainnya seperti Brasil, Rusia, dan India akan diperbolehkan kembali pelesiran ke Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Uni Eropa (UE) mengumumkan pada hari Selasa, 30 Juni 2020 bahwa mereka akan membuka perbatasannya ke lebih dari selusin negara non-UE mulai 1 Juli. Namun pembukaan perbatasan itu tidak memasukkan Amerika Serikat (AS) yang sedang bergulat dengan wabah Covid-19. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut The Associated Press, perjalanan yang tidak penting atau wisata dapat dilanjutkan dari Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.

Selain itu, Uni Eropa menyetujui Cina dapat ditambahkan ke dalam daftar, namun dengan syarat negeri itu mengkonfirmasi warga Eropa juga dapat memasuki negara itu.

Tidak segera jelas kapan turis Amerika dan juga dari negara-negara besar lainnya seperti Brasil, Rusia, dan India akan diizinkan kembali untuk masuk Uni Eropa.

Pedoman baru datang beberapa minggu, setelah Uni Eropa merekomendasikan pencabutan pembatasan perbatasan internal pada 15 Juni untuk negara-negara di wilayah Schengen, yang terdiri dari kumpulan 26 negara yang biasanya tidak memiliki kontrol perbatasan di antara mereka.

Sementara UE menetapkan 15 Juni sebagai tanggal awal untuk mencabut pembatasan, beberapa negara Eropa mulai melonggarkan perbatasan mereka sebelum itu. Italia, yang dulu merupakan pusat wabah di Eropa, menyambut turis Eropa kembali pada 3 Juni, setelah mulai menarik kembali pembatasan kuncian.

Spanyol, di sisi lain, menunggu hingga 21 Juni untuk mencabut pembatasan perbatasan bagi negara-negara Uni Eropa.

Inggris, yang tidak lagi menjadi bagian dari UE, juga telah menempatkan pembatasan pada orang yang datang ke negara itu. Inggris mengharuskan semua pelancong untuk karantina selama 14 hari kecuali mereka yang datang dari Irlandia, Kepulauan Channel, atau Isle of Man atau daerah berisiko rendah lainnya.

Tindakan karantina tetap ada di Inggris, bahkan ketika negeri itu bersiap untuk membuka kembali pub, restoran, dan hotel.

Awak media memakai masker wajah saat mengunjungi situs wisata bersejarah Colosseum yang dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup, di Roma, Italia, 1 Juni 2020. Negara Italia kembali membuka sejumlah kegiatan bisnis dan wisata seusai dihantam krisis akibat virus corona. REUTERS/Yara Nardi

Sementara itu, AS melarang perjalanan pulang dari Eropa bagi warga yang datang di benua biru pada Maret, dengan harapan mengurangi penyebaran COVID-19. AS telah menerapkan karantina wilayah atau lockdown, namun wabah juga belum reda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus