Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Terumbu Karang Great Barrier Reef Alami Pemutihan Akibat Gelombang Panas

Hasil survei dalam laporan itu menemukan bahwa ketiga wilayah utama terumbu Great Barrier Reef mengalami pemutihan.

11 Mei 2022 | 20.28 WIB

Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Perbesar
Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef (GBRMPA) melaporkan gelombang panas musim panas yang berkepanjangan di Australia telah menyebabkan 91 persen karang di Great Barrier Reef rusak karena pemutihan. Ini adalah pertama kalinya terumbu karang mengalami pemutihan selama siklus cuaca La Nina, ketika suhu biasanya diperkirakan lebih dingin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut laporan tersebut, kerusakan yang disebabkan oleh "pemutihan massal" keempat yang dialami sistem terumbu karang terbesar di dunia sejak 2016 itu pertama kali terungkap pada bulan Maret. "Perubahan iklim meningkat, dan karang sudah mengalami konsekuensi dari ini," kata isi laporan yang diterbitkan pada Selasa, 10 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil survei dalam laporan itu menemukan bahwa setelah air mulai menghangat Desember lalu, ketiga wilayah utama terumbu mengalami pemutihan. Pemutihan adalah sebuah fenomena yang terjadi ketika karang tertekan dan mengusir ganggang berwarna cerah yang hidup di dalamnya. Meskipun karang yang memutih masih hidup dan bagian terumbu yang terkena dampak dapat pulih, karang yang sangat memutih memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Dari 719 terumbu karang yang disurvei, laporan tersebut mengatakan bahwa 654 atau 91 persen menunjukkan beberapa tingkat pemutihan karang. Laporan tersebut diterbitkan 10 hari sebelum pemilihan federal Australia pada 21 Mei, di mana kebijakan perubahan iklim telah muncul sebagai isu utama bagi para pemilih.

Bulan depan, Komite Warisan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa akan memutuskan apakah akan memasukkan terumbu karang itu dalam kategori "dalam bahaya". PBB sebelumnya mengancam akan menurunkan Great Barrier Reef dalam daftar Situs Warisan Dunia terumbu karang pada 2015. Australia pun membuat rencana "Reef 2050" dan menggelontorkan miliaran dolar untuk perlindungan.

CHANNELNEWSASIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus