Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Travel blogger Indonesia Trinity menceritakan perubahan tren wisata dari era dia hingga sekarang. Trinity dikenal sebagai travel blogger pertama di Indonesia karena pengakuannya sendiri. Trinity rajin berbagi cerita perjalanannya kali pertama dalam blog naked-traveler pada 2005.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bicara tentang tren gaya travelling generasi milenial, Trinity mengatakan saat ini media sosial, khususnya Instagram menjadi acuan mendasar. "Generasi milenial akan melihat dan mencari inspirasi tentang travelling melalui media sosial," kata Trinity di acara Trisakti Tourism Award dan Destinasi Indonesia Expo & Conference di Jakarta Convention Center, Kamis, 27 Juni 2019.
Saat ini, dia melanjutkan, publik menganggap media sosial memiliki kredibilitas yang tinggi untuk menyebarkan informasi wisata. Terlebih jika konten-konten itu diisi oleh orang yang memang banyak tahu di bidangnya. "Jadi, tak heran jika influencer dan buzzer kini menjadi profesi baru bagi generasi milenial," katanya.
Influencer dan buzzer, Trinity melanjutkan, dianggap lebih dipercaya untuk mempromosikan destinasi hotel, penerbangan, dan sebagainya lewat media sosial mereka. Selain tren menentukan tujuan wisata, publik juga mencari informasi tentang transportasi dan akomodasi wisata melalui media sosial.
Mengenai gaya mempromosikan objek wisata tertentu, Trinity mengatakan, saat ini generasi milenial tak lagi mengambil pose selfie. Biasanya mereka menghadap ke belakang, ke samping atau gaya apapun yang menunjukkan seolah tidak tahu jika sedang dipotret. "Jadi enggak terlalu kelihatan wajahnya," tuturnya.
Generasi milenial juga memiliki karakter sendiri dalam aspek momentum atau pemilihan waktu travelling. "Liburan ala generasi milenial itu dilakukan setiap tahun dan benar-benar untuk jalan-jalan. Bukan sekaligus kondangan atau saat Lebaran," katanya.
Gaya travelling generasi milenial juga mengutamakan pengalaman dan hal-hal yang autentik dalam perjalanan. "Misalnya ada program relawan, pelepasan tukik, cara menanam padi, tur dengan naik sepeda. Apapun yang berbau petualangan," ujarnya.