Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaum muslim di dunia khususnya di Indonesia memiliki impian untuk pergi berangkat ibadah ke Tanah Suci, salah satunya dengan menjalankan ibadah umrah.
Tak jarang, impian untuk pergi umrah terhalang oleh ongkos yang dinilai tinggi dan mahal. Sebab, siapa pun yang ingin umrah harus memiliki ongkos sekitar US$ 1.700.
Namun, saat ini telah ada kemudahan bagi siapa saja yang ingin umrah dengan harga murah. Paguyuban Umroh Backpacker Indonesia baru saja meresmikan situs Umrohbackpacker.id. Situs itu dibangun bagi siapa saja yang ingin umrah dengan cara backpacker.
Pencetus Paguyuban Umroh Backpacker Indonesia, Haadiy Fatahillah, menuturkan komunitas tersebut adalah kumpulan orang-orang yang sudah biasa pulang-pergi ke luar negeri dan ingin umrah dengan cara yang murah.
"Jadi fungsi utamanya itu bareng-bareng bergabung, cari tiket murah dan kita berangkat umroh bareng-bareng saja," ujarnya, Senin, 29 Juni 2015
Hingga saat ini keanggotaan Umroh Backpacker mencapai sekitar 20 ribu orang yang aktif berkomunikasi di grup Facebook.
Anggotanya terdiri dari remaja, dewasa, hingga lansia. Mereka kebanyakan bergabung memburu tiket umrah murah.
Bagi siapa saja yang ingin bergabung, tinggal langsung saja masuk ke akun Facebook Berburu Ticket Umroh atau langsung join ke Umrohbackpacker.id
Dia menuturkan ada selisih perbedaan ongkos atau tiket dibandingkan dengan penyelenggara umrah reguler via agen.
"Bedanya jelas, yang paling nyata itu perbedaan harga, jadi bisa US$ 800 itu untuk umroh, artinya kita tidak berangkat di tanggal tertentu pastinya, juga intinya sih petualangan. Selain murah, visa kita juga legal khusus visa umroh," ujarnya.
Paguyuban Umroh Backpacker sebetulnya sudah dibentuk tiga tahun yang lalu. Namun, kata dia, peresmiannya baru dilaksanakan pada Minggu, 28 Juni 2015, di Kota Depok.
Anggotanya bisa dikatakan para pelancong yang suka jalan-jalan ke luar negeri dengan cara backpacker.
"Untuk itu, kami berpikir kenapa tidak backpacker untuk umroh. Makanya setelah itu saya coba cari caranya, ternyata ada trick-trick backpacker yang bisa diadaptasi ke jalan umroh," ujarnya.
Dia menuturkan hingga saat ini sudah lebih 500 jemaah umrah yang berangkat dengan cara backpacker. Segala sesuatunya, kata dia, dilakukan dengan transaksi eceran.
Dengan menggunakan visa umrah, jemaah umrah backpacker satu sama lain memiliki tugas masing-masing. Ada yang bertugas memantau promosi tiket murah, bus murah, hingga hotel murah.
Cara berkomunikasi mereka cukup sederhana, hanya menggunakan aplikasi WhatsApp, semua koordinasi bisa dilakukan untuk mencapai umrah.
"Misal, seorang anggota dapat info tiket murah dari maskapai A, mereka sebar di grup WhatsApp dan mereka berdiskusi di situ," ujarnya.
Begitu juga dengan pembimbing, guide, bus, dan hotel. Dipastikan terlebih dahulu, pemberangkatan dalam satu grup mencapai rata-rata sekitar 30 orang per kloter. Bisa melalui Jeddah atau Madinah.
Meskipun menggunakan cara backpacker, tetapi semua kebutuhan umrah didapatkan calon jemaah. Hanya saja cara pemberangkatannya dilakukan dengan mengecer.
Dia mengatakan Umroh Backpacker mencoba menghilangkan stigma agen travel umrah bodong yang selama ini banyak menipu calon jemaah.
"Jadi semua jemaahnya tidak bayar ke travel agent, tapi bayar ke pemilik bus, pemilik hotel, karena semuanya ada yang urus anggota sendiri. Jadi jangan sampai di sana enggak ada yang enggak dapet bus atau hotel, terus terlantar," katanya.
"Itu yang bikin ini lebih aman. Dan yang paling penting adalah visanya legal," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan maskapai tertentu, lantaran, kata dia ada beberapa perusahaan penerbangan dan agen travel tertarik dengan konsep Umroh Backpacker.
Biasanya, kata dia, untuk mencari fasilitas transportasi, pihaknya mencari travel yang penawarannya paling nyaman, baik travel besar atau travel kecil. Yang penting, kata dia, reputasinya baik dan bisa membantu rencana peribadahan komunitas tersebut.
Menurutnya, keuntungan dalam Umroh Backpacker bisa didapat calon jemaah yaitu ongkos murah, dan bisa berpengalaman umrah dengan cara yang di luar kebiasaan seperti pada umumnya.
"Namun, rukun dan syarat umroh tetap harus ditaati. Dan selama Umroh Backpacker ini berangkat hingga saat ini belum ada masalah," ujarnya.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini