Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisata Mesir lesu selama wabah corona terjadi di berbagai negara. Hingga 25 Maret 2020, dilaporkan ada 400 kasus corona di Mesir dan 21 orang meninggal karena COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk mencegah penyebaran virus corona, Pemerintah Mesir menutup seluruh tempat wisata dan membersihkan sampai menyemprot area di sekitar piramida. Penyemprotan cairan disinfektan itu dilakukan di area yang sering dilalui pengunjung Piramida Agung Giza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Di masa ini kami juga memperbaiki dan merenovasi beberapa bagian di sekitar piramida agar nanti siap menerima pengunjung lagi," kata Ashraf Mohie El-Din, selaku pimpinan pengelola area Piramida, Mesir, seperti dikutip dari laporan Insider.
Semua situs arkeologi ditutup mulai 23 sampai 31 Maret 2020. Padahal beberapa hari sebelum perintah penutupan itu keluar, Piramida Djoser yang merupakan piramida tertua di Mesir, baru dibuka lagi untuk pengunjung setelah direnovasi selama 14 tahun. Museum Mesir di Kairo hingga Lembah Para Raja di Luxor juga tutup.
Seorang wanita mengambil foto di dekat Piramida Bertingkat (Step Pyramid) di nekropolis Saqqara, Provinsi Giza, Mesir, pada 5 Maret 2020. Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly meresmikan Piramida Bertingkat Djoser di nekropolis Saqqara dekat ibu kota Kairo setelah proyek restorasinya rampung. Xinhua/Ahmed Gomaa
Mengenai pembersihan di sekitar Piramida, El-Din menjelaskan, cara membersihkannya menggunakan metode dan cairan khusus. "Kami melihatkan tim ahli ekskavasi," ujarnya. Beberapa titik yang dibersihkan antara lain jalan setapak di dasar Piramida, kantor tiket, dan pusat aktivitas pengunjung. Struktur susunan bangunan batu Piramida tak boleh terkena cairan disinfektan.
Mengutip laporan New York Post, Pemerintah Mesir telah memberlakukan batasan jam malam selama dua pekan. Aktivitas sekolah, perkantoran, dan penerbangan yang masuk ke Mesir disetop sementara. Maskapai hanya melayani penerbangan bagi wisatawan yang hendak meninggalkan Mesir.
INSIDER | NEW YORK POST