Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Sumatera Utara berharap Geopark Kaldera Toba bisa masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark, sehingga makin dikenal negara-negara di dunia.
"Pemerintah agar memperjuangan Geopark Kaldera Toba (GKT), karena ini demi kemajuan objek wisata tersebut," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Dana Prima Tarigan, di Medan, Rabu, 15/8.
Dana mengatakan objek wisata Danau Toba itu saat ini sudah menjadi tujuan wisatawan dari mancanegara (Wisman) maupun negara-negara dunia lainnya.
Jadi sudah selayaknya diperjuangkan agar tercatat pada UNESCO. “(Tentu saja) segala peryaratan yang diperlukan agar dipenuhi," ujar Dana.
Walhi menyataka siap membantu agar pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, Walhi juga akan memberikan saran untuk kelancaran pengusulan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Walhi juga memiliki tanggung jawab dan ikut mengawasi masalah lingkungan di kawasan Danau Toba," ucap dia. Dana menegaskan sepanjang kegiatan di GKT bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan perlindungan kawasan Danau Toba, Walhi akan tetap mendukung.
Laporan yang diminta UNESCO, dalam pengusulan GKT itu, adalah identifikasi area, geologi, geo heritage, geo konservasi, dan masalah lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memang berharap GKT secepatnya masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
ANTARA