Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Ini 11 Lokasi Pencurian di Jakarta yang Dilakukan Geng Demit

Setelah mencuri Rp 4 miliar di sebuah rumah di Cilandak, mereka masih mencuri lagi.

14 Februari 2016 | 04.25 WIB

todaysfacilitymanager.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
todaysfacilitymanager.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya menangkap komplotan pencuri uang Rp 4 miliar di sebuah rumah di kompleks Cilandak, Jakarta Selatan. Ternyata mereka pernah membobol di tempat lain.

"Ada 11 tempat kejadian perkara selain rumah di Magelang yang pernah dibobol Puryadi alias Demit dan kawanannya," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2016.

Pertama, di kios Star Ponsel, Jalan Guru Mugni, Karet Semanggi Jakarta Selatan pada 6 April 2014. Demit melakukannya bersama Ompong dan Kasno. Mereka berhasil menggondol 190 handphone berbagai merk dan berhasil terjual seharga Rp 700 ribu.

"Kemudian di rumah kontrakan di belakang Mall Ambasador. Demit dan Ompong berhasil mengambil mesin potong dan gerinda yang kemudian dijual dengan harga Rp 7 juta ke pedagang loak keliling," ujar Khrisna.

Lalu pada Februari 2015 pukul 02.00 WIB, Demit dan Ompong membobol kantor di daerah Kemang. Mereka berhasil membawa 4 monitor dan sebuah CPU, kemudian dijual seharga Rp 6,5 juta.

Lokasi keempat adalah di proyek bangunan di daerah Tebet pada 2014. Demit bersama Winarto mengambil mesin potong besi dan gerinda lalu dijual seharga Rp 6 juta ke pedagang.

Lokasi kelima adalah di sebuah rumah di Kembang Kuningan tahun 2014. Demit dan Winarto mengambil potongan besi sepanjang 500 cm yang laku terjual Rp 15 juta. Kemudian masih di tahun 2014, Demit bersama Ompong mencuri 2 buah besi stiger di kawasan Mega Kuningan. Keduanya menjual besi itu seharga Rp 4 juta.

Kemudian lokasi ketujuh, Demit dan Winarto kembali menyasar ke kawasan proyek pada 2014. Mereka mengambil besi timbangan sebanyak 90 kg dan dijual seharga Rp 7 juta. Kemudian pada 2015 di tanah kosong, daerah Tulodong, Senopati bersama dengan ompong Demit berhasil mengambil mesin diesel dan dijual seharga Rp 3 juta.

Pada Januari 2015, Demit seorang diri mengambil 5 buah besi stiger sepanjang 5 meter di proyek kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Demit menjual hasil curianya ini seharga Rp 20 juta.

Pada 10 Januari 2015, Demit dan Ompong mencuri kabel bawah tanah sepanjang 50 meter di sebuah proyek di Mega Kuningan. Kabel itu berhasil dijual dengan harga Rp 2,3 juta.

Terakhir, pada tahun 2014 Demit dan Dipa mencuri 6 buah seal mesin pompa air di sebuah rumah di Kuningan dan menjualnya dengan harga Rp 2 juta.

Petulangan Demit harus berakhir ketika ditangkap Polda Metro Jaya di kontrakanya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, 10 Februari 2015. "Demit dan Winarto ditangkap setelah mencuri uang Rp 4 miliar di kompleks Cilandak, Jakarta Timur," ujar Krishna.

ARIEF HIDAYAT


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untung Widyanto

Untung Widyanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus