Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Personel gabungan TNI dan polisi masih berjaga di sekitar lokasi bentrokan di Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Bentrokan ini terjadi pada Rabu, 17 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"147 personel TNI-Polri yang dikerahkan untuk berjaga di lokasi Register 45 sejak Ahad malam hingga saat ini," kata Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Mesuji Komisaris Dwi Santosa, Selasa, 23 Juli 2019.
Ia mengatakan petugas yang berjaga adalah gabungan dari personel dari Polres Mesuji, Polsek Simpang Pematang, anggota Sabhara Polda Lampung, Sabhara Polres Tulangbawang, personel intel dan anggota TNI.
"Personel itu kami sebar di beberapa titik untuk berjaga dan berpatroli ke daerah yang masih kami anggap rawan," katanya. Menurut dia, saat ini situasi di Register 45 sudah kondusif. Masyarakat juga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bentrokan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dari kelompok warga Pematang Panggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, dan 10 warga lainnya mengalami luka-luka dari kelompok warga Mekar Jaya di Register 45, Mesuji, Lampung.
Bentrokan yang terjadi di kawasan register 45, Desa Mekar Jaya Abadi, Mesuji, Lampung ini melibatkan dua kelompok. Yaitu kelompok warga Mekar Jaya Abadi dengan kelompok warga Mesuji Raya.
Hal itu dipicu oleh dugaan pembajakan lahan seluas 0,5 hektare milik Yusuf (Kelompok Mekar Jaya atau Lampung) tanpa izin. Setelah sempat mundur, di hari yang sama, kelompok Mesuji Raya kembali mendatangi lokasi dengan membawa senjata tajam serta beberapa unit kendaraan. Kedatangan mereka disambut oleh kelompok Lampung sehingga terjadi bentrok berdarah.
Dari insiden bentrokan Mesuji tersebut, 4 orang tewas, dan 6 lainnya mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.