Ironi Travel Gelap

Kecelakaan di KM 58 jalan tol Jakarta-Cikampek bukan hanya masalah travel gelap. Pemerintah diminta membenahi transportasi umum.

16 April 2024 | 00.00 WIB

Perbesar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) usai meninjau proses identifikasi korban kecelakaan lalu lintas di RSUD Karawang, Jawa Barat, 8 April 2024. ANTARA/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Kecelakaan di Kilometer 58 jalan tol Jakarta-Cikampek dinilai bisa menjadi momentum untuk perbaikan transportasi umum di Indonesia.
Maraknya travel gelap disebut karena tak terserapnya permintaan masyarakat yang sangat tinggi.
Pemerintah juga diminta membangun transportasi perdesaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

KECELAKAAN yang melibatkan kendaraan travel gelap dan menewaskan 12 orang di Kilometer 58 jalan tol Jakarta-Cikampek mewarnai arus mudik Idul Fitri 2024 pada 8 April lalu. Pemerintah diminta menata kembali transportasi umum agar memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

integrasi-transportasi

angkutan-umum

kecelakaan

travel-gelap

budi-karya

tol-jakarta-cikampek

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

Edisi 11 Mei 2025