Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Libanon tak pernah sepi dari amarah. Tapi tidak di hari itu. Beirut, Ahad dua pekan lalu, berubah menjadi sukacita. Penduduk menyalakan kembang api untuk merayakan putusan parlemen, yang dengan suara mayoritas—118 suara dari 128 anggota—memilih Michel Suleiman sebagai Presiden Libanon. ”Ini saat yang bersejarah,” ujar Ketua Parlemen Nabih Berri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo