Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyergapan besar-besaran itu berlangsung pada Kamis pagi dua pekan lalu. Sebanyak 127 orang tersangka anggota Cosa Nostra tak berkutik tatkala 800 penegak hukum memblokade wilayah New York, New Jersey, Rhode Island, dan daerah lain di timur laut Amerika Serikat.
Serangan fajar hasil operasi gabungan FBI, polisi setempat, dan badan lain itu berhasil mencokok anggota mafia kelas kakap yang terkenal licin. ”Penangkapan hari ini menandai satu langkah penting ke depan dalam mengacaukan aktivitas tidak sah La Cosa Nostra,” kata Jaksa Agung Eric Holder dalam jumpa pers di Brooklyn.
Dua keluarga mafia yang cukup tua di New York, keluarga Colombo dan Gambino, dicokok bersama tiga keluarga mafia besar lainnya, Genovese, Lucchese, dan Bonanno. Lima keluarga ini telah mendominasi kejahatan terorganisasi di New York sejak 1930-an.
Beberapa petinggi mafia yang ditangkap sudah berusia lanjut dan pantas dipanggil kakek. Mereka antara lain Andrew Russo, 76 tahun, Benjamin Castellazzo (73), Richard Fusco (74), Joseph Corozzo (69), Bartolomeo Vernace (61), dan Luigi Manocchio (83 tahun).
Holder menambahkan, operasi terbesar dan tersukses selama 30 tahun ini menjadi sebuah prestasi yang cukup membanggakan dalam pemberantasan mafia di New York. Selama ini FBI, bekerja sama dengan penegak hukum lain, telah memonitor pergerakan mafia tersebut melalui pengawasan elektronik, puluhan otorisasi penyadapan yang memungkinkan agen mendengarkan ribuan rekaman pembicaraan.
Direktur FBI Robert Mueller mengatakan, anggota Cosa Nostra yang tertangkap ini memiliki rekam jejak yang mengkhawatirkan, yang dilakukan sejak 1980-an, 1990-an, hingga 2002. Kejahatan yang mereka lakukan selama itu antara lain pembunuhan, pembakaran, perdagangan narkoba, perampokan, serta pemerasan terhadap warga dan buruh. Keluarga Cosa Nostra pernah menyusup dan menguasai bagian-bagian besar ekonomi Amerika Serikat dengan markas di sekitar New York.
La Costa Nostra berasal dari Sisilia, sebuah pelabuhan selatan Italia. Awalnya mereka merintis jalan ke Amerika Serikat beberapa dekade lalu, berusaha memperluas basis dan memberikan peluang baru bagi operasi ilegal, terutama sebagai dampak dari kemiskinan sebuah negara.
Meski dianggap sebagai kejahatan masa lalu, mereka selalu mempunyai cara mengintimidasi dan menjadikan orang Amerika yang tak bersalah sebagai korban. Usaha yang sah pun dipaksa memberikan sejumlah uang. Cosa Nostra adalah kelompok yang sangat licin sehingga selalu lolos dari jerat hukum.
Jay Albanese, profesor Virginia Commonwealth University yang mempelajari kejahatan terorganisasi, mengatakan bahwa penangkapan massal yang dirancang FBI ini salah satu taktik yang paling sukses. ”FBI telah mengunci mereka di beberapa tempat, sehingga setiap orang dari mereka bersedia menyerah, karena teman terbaik mereka juga telah ditangkap,” ujar Albanese.
Dia mengatakan, sekitar 8.000 pelaku kejahatan terorganisasi telah dihukum sejak operasi besar pertama pada 1985. ”Banyak pula dari mereka yang telah lama keluar dari bisnis tersebut,” ujarnya.
Asisten Direktur FBI New York, Janice Fedarcyk, mengatakan bahwa penangkapan para kunci utama Cosa Nostra ini bukan akhir dari pemberantasan mafia New York. Kelompok preman ini diyakini memiliki organisasi yang kuat dan tak mudah dipatahkan. ”Menangkap dan menghukum pemimpin hierarki dari lima keluarga beberapa kali selama ini belum bisa menyelesaikan masalah. Ini hanya akan sedikit mengurangi pengaruh (kejahatan) mereka,” ujarnya.
Howard Abadinsky, ahli kejahatan terorganisasi dari St John’s University di New York, menambahkan bahwa meski penangkapan massal anggota Cosa Nostra cukup signifikan, keberhasilan itu hanya memiliki efek jangka pendek. ”Pasti ada orang lebih berbahaya yang telah direkrut. Mereka itu orang berpendidikan dan akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu,” katanya.
Suryani Ika Sari (Washington Post, Telegraph, Reuters, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo