Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"semangat falkland" mau utik-utik

Ekor krisis malvinas masih berkepanjangn, pm thatcher mendapat serangan di parlemen, sehubungan dengan akan dibentuknya sebuah komisi yang akan menyelidiki masalah malvinas. (ln)

17 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUANG sidang Majelis Rendah Inggris menjadi ramai ketika bekas Perdana Menteri Edward Heath tampil di mimbar. Dengan suara berapi-api Heath menyerang rekan separtainya, Margaret Thatcher: "Hak dan konstitusi mana, anda kok mau mengutik-utik soal pemerintahan yang lalu?" Ruang sidang jadi gerr dan tiba-tiba seorang anggota parlemen berdiri dan berteriak "Exocet! Ayo, exocet dia!" Ny. Thatcher tampak geram. Heath berseru lagi: "Memalukan! Sungguh suatu tindakan yang memalukan!" Dan teriakan "exocet, ayo exocet dia" bertambah ramai. Parlemen Inggris pekan lalu mempertanyakan kebijaksanaan pemerintahan Thatcher, sehubungan dengan akan dibentuknya sebuah komisi yang akan menyelidiki masalah Malvinas (Falkland). Mengapa Argentina menyerang koloni Inggris tersebut 2 April lalu, bagaimana jalannya perundingan Argentina-lnggris tentang kepulauan di Atlantik Selatan tersebut, dan sebagainya. Komisi yang terdiri dari 5 orang (dan dipimpin oleh seorahg ahli sejarah) tentu akan rreneliti dan menilai kembali kebijaksanaan pemerintahan-pemerintahan yang telah lalu. Banyak dokumen yang terpendam akan diungkapkan. Argentina sendiri mulai mengklaim Malvinas di tahun 1955. Dan bukan hanya Heath, yang dikalahkan Thatcher dalam pimpinan Partai Konservatif di tahun 1975 (dan saling tidak bertegur-sapa sejak itu). Michael Foot, Ketua Partai Buruh, juga menyatakan ketidak-senangannya mengenai komisi yang akan dibentuk itu. Foot menganggap PM Thatcher mencoba menghindari pertanggungjawabannya terhadap peperangan di Atlantik Selatan . Sedangkan PM Thatcher beranggapan "Kita telah menang, tapi kemenangan Falkland perlu kita selidiki mulai dari latar belakang masalah." Peperangan di Malvinas memang telah usai. Tapi tampaknya kemenangan bagi Inggris di sana juga berarti suatu tragedi. Lima brigade infantri masih harus berperang terus. Mereka melawan cuaca, musim dingin. Dan mereka harus membersihkan pulau tersebut dari banyak ranjau yang ditinggalkan tentara Argentina. Seorang Gurkha telah tewas ketika mengamankan ranjau di Darwin. Gubernur Rex Hunt telah kembali ke posnya yang lama, setelah absen sekitar 80 hari. Selain mendandani kembali kota-kota yang hancur, Hunt cukup pusing memikirkan akomodasi ribuan tentara, sementara dalam keadaan cuaca yang ganas, tidur di tenda hampir semacam bunuh diri. Di Inggris, semula muncul hal-hal yang positif setelah kemenangan atas Malvinas, paling tidak bagi Margaret Thatcher menguntungkan. Menurut sebuah poll kepopulerannya naik mencapai di atas 50%. Jumlah penonton warta berita televisi BBC naik 16% dalam April, melebihi jumlah penonton siaran berita ITI stasiun komersial. Generasi muda yang melamar menjadi marinir dan Angkatan Laut naik 10%, karena "semangat Falkland" telah membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme. Tetapi ada kenyataan lain yang menghapus gambaran kemenangan. Masalah pengangguran -- 12,2% dari tenaga kerja -- semakin mencekam. Sementara itu secara bertahap 2 batalyon parasutis dan 3 batalyon marinir kembali menginjak pantai Inggris dari Malvinas yang jaraknya 8.000 mil. Mereka yang luka-luka menghadapi kenyataan brengseknya dinas pelayanan rumahsakit yang sedang mogok. Dan ada pula pemogokan serikat buruh keretaapi. Maka tentara yang sehat, juga akan mengalami kesulitan katena keretaapi -- jaringan komunikasi yang terluas di Inggris -- mogok. NUR (Persatuan Karyawan Keretaapi Nasional) memulai pemogokannya 28 Juni, suatu hal yang belum pernah dilakukan begitu serentak sejak 1926. NUR selain menuntut kenaikan gaji juga mendesak kepada pemerintah agar jadwal kerja dibuat lebih genah. Pemerintahan Margaret Thatcher selama 3 tahun ini tampaknya kurang menangani masalah perburuhan, dan mengabaikan masalah pengangguran. SEDANGKAN di parlemen, ekor krisis Malvinas masih tetap berkepanjangan. Belum ada mosi tidak percaya kepada PM Thatcher, dan memang pemilihan umum masih 18 bulan lagi. Tetapi terus muncul tuntutan agar Menteri Pertahanan John Nott dicopot saja. "Kegagalan untuk mencegah serangan Argentina terhadap Falkland telah menyebabkan kesaLIhan total yang mahal sekali," demikian serang John Freser dari Partai Buruh. Tambahnya: "Karena itu, Nott harus berhenti." Majelis Rendah bukan saja kecewa karena Nott tidak pasti menyebutkan jumlah anggaran pertahanan, tetapi juga apa yang diharapkan sebagai "Buku Putih" laporan Malvinas, tidak muncul. Nott menjanjikan akhir tahun ini, karena riset tentang hal tersebut belum rampung. Pihak oposisi menganggap masalahnya sudah kadaluwarsa kalau Buku Putih baru muncul akhir tahun ini. Sedangkan di halaman koran telah muncul laporan kejadian peperangan yang sesungguhnya, tanpa kena sensur lagi. Meskipun begitu, kabinet Thatcher tetap maju dengan rencananya. Terutama di bidang persenjataan. Kapal patroli Endurance yang rusak dalam operasi Georgia Selatan, akan didandani. Kapal induk Invincible yang semula akan dijual kepada Australia, tidak jadi dijual kecuali kalau kepepet duit. Anggaran Belanja Pertahanan yang sejak April 1982 ditetapkan Å“14,1 milyar, naik 3% karena inflasi. Selain itu, Inggris akan membuat peluru yang lebih ampuh dari pada Exocet. Namanya Sea Eagle, yang mempunyai disain lebih unik dan bermesin jet turbo. "Pengalaman kita baru-baru ini di Atlantik Selatan telah memaksa kita membuat peluru yang lebih ampuh," demikian pidato Nott dalam acara diresmikannya pembuatan Sea Eagle di British Aerospace Dynamics. Rencana pertama, Sea Eagle akan melengkapi RAF Buccaneers dan kapal induk Harriers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus