Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasca Perang Dunia II, pemanfaatan teknologi reaktor nuklir mulai dikembangkan oleh sejumlah negara. Semula yang digunakan dalam kepentingan senjata perang, kini tenaga nuklir menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan manusia mengingat proses fusi pada inti reaktor nuklir bisa menghasilkan uap panas untuk menyalakan turbin penghasil listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, teknologi reaktor nuklir hingga kini masih menjadi kontroversi di antara para pemimpin dunia, pakar, dan masyarakat sipil. Melansir Atomic Heritage, salah satu alasan utamanya adalah kemungkinan kecelakaan ledakan nuklir yang mengancam kehidupan manusia. Sejarah mencatat, setidaknya terdapat empat tragedi ledakan reaktor nuklir yang menimbulkan dampak paling parah.
- Kyshtym (29 September 1957)
Kecelakaan pabrik pengolahan bahan bakar nuklir di Kota Ozyorsk, Uni Soviet (sekarang Rusia), menjadi saksi sejarah tragedi reaktor nuklir pertama. Kecelakaan yang terjadi pada 29 September 1957 ini terjadi ketika sistem pendingin di tangki penyimpanan limbah gagal beroperasi, sehingga menyebabkan bahan radioaktif kering terlalu panas dan meledak. Akibatnya, banyak korban berjatuhan dan muncul berbagai penyakit langka.
- Three Mile Island (28 Maret 1979)
Krisis parsial di Three Mile Island Unit 2 dianggap sebagai kecelakaan nuklir paling serius dalam sejarah Amerika Serikat, meski hanya menghasilkan pelepasan radioaktif kecil. Berdasarkan laporan Union of Concerned Scientists, kecelakaan itu terjadi karena kegagalan dalam sistem sekunder non-nuklir. Lalu diperparah oleh katup bantuan dalam sistem primer terbuka.
- Chernobyl (26 April 1986)
Melansir History, Chernobyl dianggap sebagai bencana nuklir terburuk di dunia hingga saat ini. Itu terjadi pada 26 April 1986 ketika ada gangguan dalam daya utama selama percobaan sistem reaktor nuklir, sehingga menyebabkan ledakan besar di Unit 4. Efek radiasi menyebar luas ke seluruh wilayah Uni Soviet hingga Eropa. Dilaporkan sekitar 220.000 orang harus direlokasi dari rumah mereka.
- Fukushima Daiichi (11 Maret 2011)
Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 menyebabkan kecelakaan serius di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di pantai timur laut Jepang. Kecelakaan itu terjadi karena kegagalan reaktor nuklir Unit 1, 2, dan 3 selama beberapa jam. Selain itu, tsunami juga merusak sistem pendinginan reaktor, generator, switchgear listrik dan baterai, sehingga menyisakan pabrik tanpa daya listrik darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.